Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk merenungkan konsep istidraj dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah dalam Al-Qur'an. Ini menciptakan kesadaran bahwa kesejahteraan dunia tidak selalu mencerminkan keberkahan atau kecintaan Allah. Lebih jauh, istidraj mendorong kita untuk terus memperbaiki diri dan menjauhi dosa.
Dalam menghadapi istidraj, bijaklah dalam menilai kehidupan seseorang. Kesejahteraan materi bukanlah ukuran keberkahan atau keselamatan akhirat. Oleh karena itu, penting untuk tidak iri hati terhadap keberhasilan seseorang yang mungkin terlibat dalam perbuatan dosa. Alih-alih, jadikan itu sebagai pelajaran dan motivasi untuk memperbaiki diri sendiri.
Istidraj menjadi bahan renungan bagi umat Islam. Kesadaran akan ujian dari Allah, keironian hidup, dan konsekuensi di akhirat membantu kita memahami bahwa kesejahteraan sementara di dunia bukanlah tujuan utama kehidupan. Mari gunakan pelajaran dari istidraj untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya.***