Syekh Nawawi Al Bantani, Berjuang untuk Bangsa Indonesia dari Negeri Hijaz

- 12 November 2020, 21:21 WIB
ziarah ke makam Syekh Nawawi Al Bantani di Ma'la Mekkah
ziarah ke makam Syekh Nawawi Al Bantani di Ma'la Mekkah /

KABAR BANTEN – Syekh Nawawi Al Bantani merupakan ulama besar asal Banten yang termasyhur di seantero dunia.

Ulama yang dikenal dengan julukan ‘Imam Haramain’ tersebut  juga berjuang untuk kemerdekaan Bangsa Indonesia dari negeri Hijaz tersebut.

Dikutip dari buku ‘Sanad Ulama Nusantara’ (Adhi Maftuhin, Sahifa, 2018), Syekh Nawawi Al Bantani konsisten mengobarkan nasionalisme dan patriotisme kepada murid-muridnya yang berasal dari seluruh nusantara.

Tempat berkumpul mereka berada di perkampungan Jawa. Di kampung inilah Syekh Nawawi Al Bantani menyampaikan perlawanannnya lewat pemikiran-pemikiran.

Baca Juga : Berziarah ke Makam Syekh Nawawi Al Bantani di Ma'la

Alhasil, dari pertemuan-pertemuan tersebut tumbuh semangat perlawanan terhadap penjajah Belanda yang dilakukan secara massif dan terorganisasi.

Melihat aktivitas di perkampungan Jawa tersebut, pemerintah Hindia Belanda kemudian mengutus sang orientalis Belanda Snouck Hourgronje untuk menemui Syekh Nawawi Al Bantani.

Dengan menyamar sebagai orang Arab dengan nama ‘Abdul Ghoffar’, Snouck bertanya kepada Syekh Nawawi Al Bantani.

“Kenapa Syekh tidak mengajar di Masjidil Haram, tetapi di perkampungan Jawa?”

Syekh Nawawi kemudian menjawab, “Pakaianku yang jelek dan kepribadianku tidak cocok dan tidak pantas dengan keilmuan seorang profesor berbangsa Arab”.

Baca Juga : Optimis Kala Hidup Sulit, Ada Empat Macam Rezeki Menurut Al Ghazali

Tidak puas, Snouck bertanya lagi, “Bukankah banyak orang yang tidak sepakar seperti Anda tetapi juga mengajar di sana?”.

Syekh Nawawi kemudian menjawab,” Kalau mereka diizinkan mengajar di sana, pastilah mereka cukup berjasa”.

Dari beberapa pertemuan dengan Syekh Nawawi, Snouck menilai Syekh Nawawi Al Bantani merupakan ulama yang memiliki kedalaman ilmu, rendah hati, dan bersedia berkorban untuk kepentingan agama dan bangsa.

Bukti kontribusi besar Syekh Nawawi Al-Bantani yakni melahirkan sejumlah murid yang menjadi ulama besar di Tanah Air yakni KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) KH Kholil Bangkalan Madura, KH Asnawi Kudus, KH Tb Bakri Purwakarta, KH Arsyad Thawil dan lainnya.

Baca Juga : Tiga Tahun Urusi Haji, Nizar Ali Jadi Sekjen Kemenag

Konon, KH Hasyim Asy’ari sering menangis saat membaca kitab fiqh Fathul Qarib karangan gurunya tersebut kepada para santri di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.

Kenangan terhadap gurunya Syekh Nawawi Al-Bantani sangat mendalam merasuk hati  hingga haru tak kuasa ditahannya saat membaca baris per baris kitab Fathul Qarib.

Syekh Nawawi Al Bantani lahir kampung Tanara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Banten pada 1815 Masehi. 

Ayahnya bernama Umar bin Arabi , seorang penghulu  yang bila diurutkan nasabnya sampai kepada Pangeran Sultan Hasanudin Banten.

Syekh Nawawi Al Bantani merupakan ulama yang produktif dalam menulis. Karyanya meliputi bidang fiqh, tauhid, tasawuf, tafsir, hadits dan lainnya.Jumlah karyanya mencapai tidak kurang 115 kitab.***

 

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x