Kapolri Apresiasi Gedung Pintar

- 8 Februari 2018, 07:30 WIB
peletakan batu pertama pembangunan gedung polresta tangerang oleh kapolri
peletakan batu pertama pembangunan gedung polresta tangerang oleh kapolri

TANGERANG, (KB).- Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian mengapresiasi pembangunan Gedung Pintar Polresta Tangerang di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, karena pertama di Indonesia yang mengunakan teknologi informasi. "Mabes Polri saja tidak menggunakan teknologi informasi, semoga menjadi contoh dan semangat bagi para kapolda dan kapolres lainnya," katanya saat groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Gedung Baru Polresta Tangerang, Rabu (7/2/2018).
Hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Makruf Amin, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, serta para bupati dan wali kota se-Provinsi Banten. Gedung polresta tersebut dibangun empat lantai menggunakan dana APBD Kabupaten Tangerang senilai Rp 60 miliar dan dilengkapi sarana maupun prasarana pendukung lainnya. Menurut dia, hal tersebut merupakan ide terbaik dari Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif, agar kinerja polisi dalam pelayanan dapat dirasakan publik. Pada kesempatan tersebut, dia meluncurkan program berbasis elektronika, seperti monitoring dana desa (e-MADD), elektronik criminal justice system (e-EJS), lalu lintas (e-Lantas), M Patko Shabara, dan (e-Banten Bersatu). Jenderal bintang empat tersebut menuturkan, pemanfaatan gedung pintar tersebut bertujuan, agar pelayanan kepada publik lebih baik. Menurut dia, simbol pelayanan dan kinerja terbaik polisi, di antaranya ketika ada kejadian, maka lebih cepat sampai di lokasi. Hal tersebut dapat dibantu dengan menggunakan aplikasi elektronik. "Saat ini zaman now hampir semua warga memiliki telepon pintar, maka dengan mudah mengakses bila ada suatu kejadian dan melaporkan kepada polisi," ujarnya. Bahkan, lanjut dia, ketika warga mendapatkan ancaman atau bencana melalui aplikasi tersebut dapat menghubungi polisi mengunakan ponsel, tidak harus lapor, karena terkendala jarak dan waktu. "Pelayanan kepada warga tidak boleh dibeda-bedakan, misalnya yang melaporkan orang penting, maka petugas langsung datang ke lokasi, tapi sebaliknya bagi warga biasa menjadi lambat," ucapnya. Ia mengatakan, pelayanan yang demikian tersebut dianggap usang. "Bagi polisi yang tanggap terhadap laporan publik, maka mendapatkan promosi menduduki jabatan lebih tinggi," tuturnya. Lebih lanjut, dia menambahkan, bahwa semua aplikasi inovasi tersebut sudah terkoneksi di lingkungan Polda Banten dan polres jajaran, sehingga dapat meningkatkan efektivitas pelayanan kepada publik. “Jika smart building yang akan dikebut selama 2 tahun ini nantinya merupakan smart building pertama di jajaran Polisi Republik Indonesia, karena Polri selama ini gedungnya tidak menggunakan teknologi informasi yang disebut smart building,” katanya.   Sementara, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif berharap, proses pembangunan berjalan lancar dan memberi manfaat bagi masyarakat. "Konsep smart building yang diterapkan dilatarbelakangi keinginan institusi kepolisian memberikan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
Sedangkan, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menuturkan, rencana pembangunan gedung tersebut sudah diwacanakan sejak 2013 dengan menyedot anggaran sebesar Rp 60 miliar yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Tangerang. Ia menyebutkan, konsep gedung pintar tersebut akan menjadi kebanggaan bersama masyarakat Kabupaten Tangerang. Karena, akan semakin mempermudah warga mengakses layanan kepolisian. "Gedung ini kantor polres kekinian atau kantor polisi zaman now. Semoga bisa dicontoh daerah-daerah lain di Banten," ucapnya. Diketahui, rencananya gedung empat lantai tersebut akan dilengkapi dengan sistem informasi teknologi. Seluruh unit akan dilengkapi sistem pengawasan, sehingga semua aktivitas di gedung tersebut selalu terpantau. Sistem informasi juga memungkinkan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) saling terintegrasi dengan seluruh satuan, seperti pelayanan pembuatan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) serta pelayanan lainnya. Pada saat memasuki gedung utama, pengunjung akan disambut layanan informasi dan ruang lobi dengan desain interior yang humanis tidak seperti gedung kepolisian pada umumnya, karena konsepnya, adalah kantor pelayanan. Selain itu, gedung tersebut dirancang ramah terhadap kelompok difabel. Lantai dua rencananya akan digunakan untuk Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim). Saat memasuki lantai dua, karena sistem terintegrasi ke SPKT, petugas Sat Reskrim sudah mengetahui maksud dan tujuan kedatangan pengunjung tersebut. Lantai tiga rencananya, adalah ruang command center dan intel, ruang tersebut akan dilengkapi perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Lantai tiga juga sekaligus menjadi ruang pengolah data yang akan ditempelkan secara real time dalam layar monitor. Lantai empat rencananya digunakan untuk aula. Sementara, barak Sabhara terletak di samping gedung utama dengan ruang tahanan di belakangnya. Penjagaan gedung berbasis teknologi juga memungkinkan petugas dapat memantau tahanan lebih mudah. (DA)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah