Pantai Sawarna, Pesona Wisata Lebak Selatan yang Mulai Menggeliat

- 4 Agustus 2017, 10:05 WIB
MATAHARI-TERBENAM-DI-TANJUNG-LAYAR--2
MATAHARI-TERBENAM-DI-TANJUNG-LAYAR--2

Sawarna mungkin belum begitu terkenal dibandingkan dengan berbagai destinasi wisata di Bali atau Lombok. Destinasi wisata yang memang baru dikembangkan, hebatnya ternyata destinasi wisata ini lebih dikenal di kalangan wisatawan manca negara. Terbukti dengan mulai cukup banyaknya turis asing di sekitar Pantai Sawarna. Sawarna sekarang dikenal sebagai desa wisata yang sedang dipromosikan oleh Pemkab Lebak, dengan mempercantik dan penataan berbagai fasilitas, termasuk telah dibangunnya Plaza Sawarna. Desa Sawarna mulai menjadi bahan pembicaraan pada tahun 2000-an ketika mulai diekspos di internet, terutama di Instagram dan Facebook. Selain masih sepi pengunjung karena baru mulai populer, Desa Wisata Sawarna juga mempunyai keistimewaan yang lain. Memiliki banyak tempat wisata dengan jarak yang berdekatan, sehingga dalam satu kali jalan kita akan dapat menikmati semuanya sekaligus. Jenis wisata yang dapat dinikmati merupakan wisata alam, karena memang alam disekitar lokasi ini sangat indah dan menarik untuk dilihat. Tempat wisata yang dapat dikunjungi berupa sungai, hutan, agrowisata, goa, dan yang paling terkenal adalah pantainya yang indah, serta ikon Tanjung Layar-nya yang eksotik, merupakan dua karang besar yang berhimpitan seperti layar kapal. Kurang lengkap rasanya ke Sawarna tanpa mengunjungi tempat ini. Pantai Sawarna merupakan pantai yang mempunyai ombak khas pantai selatan yang menghadap ke Samudera Hindia, berombak besar dan berarus kuat, menjadikannya sangat cocok untuk wisata selancar. Di Pantai Sawarna ini banyak wisatawan asing yang betah berlama-lama berada di sini untuk berselancar. Pantainya dengan air laut yang jernih, pasir yang putih, berbukit hijau, dihiasi karang, sepertinya pantai yang paling indah di Banten, sehingga tidak perlu ragu untuk datang berkunjung dan menikmati pesona wisata ini.  Menjelang senja, tempat yang paling sempurna untuk menyaksikan panorama matahari tenggelam adalah Pantai Tanjung Layar. Keindahan di pantai ini tidak hanya perpaduan warna merah dan kuning khas tenggelamnya matahari, namun tebing yang menjulang tinggi menyerupai layar perahu, menjadi hiasan yang menakjubkan untuk dilihat.
Sebaliknya, ketika jelang pagi hari, giliran Pantai Legon Pari menjadi tujuan mereka yang hendak melihat panorama matahari terbit. Para peselancar tak ketinggalan berbondong-bondong ke Pantai Ciantir.  Tak jauh dari Lagon Pari, terdapat Pantai Karang Beureum yang dalam bahasa Indonesia Karang Merah. Batu karang berwarna merah itu muncul di tengah laut memecah besarnya ombak pantai selatan. Pantai ini sedang digandrungi wisatawan karena pesona saat ombak pecah di batu karang berwarna merah itu disamakan dengan air terjun Niagara di Kanada, Amerika Utara dengan ukuran mini.  Selain tempat-tempat wisata, ada pula jembatan goyang yang bisa mengundang tawa. Jembatan itu bergoyang-goyang saat dilewati. Alhasil, jembatan itu menjadi wahana keusilan wisatawan menjahili rekannya. Ada tiga jembatan goyang di Sawarna yang masing-masing menuju Pantai Pasir Putih, Tanjung Layar, dan Legon Pari. Di tempat lainnya, terdapat Gua Lalay yang dihuni gerombolan kelelawar menjadi incaran pengunjung yang penasaran ribuan binatang yang suka bergelantungan di pohon ini. Gua yang memiliki kedalaman 10-15 km ini tidak seperti gua pada umumnya. Jika biasanya gua-gua di Indonesia memiliki dasar yang kering, berbeda dengan Gua Lalay. Hampir seluruh isi dalam gua terendam dengan air. Kedalaman air di gua ini bisa mencapai betis orang dewasa. Air yang mengalir di dalam gua diperkirakan dari tetesan yang mengalir deras di dalam Gua Lalay. Air yang mengalir ribuan tahun ini bahkan menjadi bebatuan stalaktit-stalaktit yang cantik di langit-langit gua. Meskipun Gua Lalay aman untuk dijelajahi, namun disarankan untuk tidak masuk lebih jauh ke dalam gua. Masyarakat setempat bahkan menganjurkan 150-250 meter dari bibir gua menjadi jalur yang paling aman untuk dijelajahi. Karena jika lebih jauh ditakutkan akan adanya binatang buas seperti ular dan udara beracun. Nama lalay merupakan bahasa Sunda yang berarti kelelawar. Konon, di gua ini banyak sekali kelelawar yang keluar masuk melalui mulut gua. Namun belakangan, kelelawar ini sudah jarang sekali terlihat. Kalaupun ada, pengunjung harus masuk lebih dalam lagi sebelum bisa menyaksikan kelelawar yang sedang bergelantungan di langit-langit. Jalur di dalam Gua Lalay memiliki kontur yang sedikit naik turun. Saat memasuki gua ini diharapkan untuk memperhatikan langkah karena bebatuan bisa membuat kepala Anda terluka. Perlengkapan seperti helm, senter, sepatu karet, atau sendal jepit menjadi hal yang perlu Anda bawa saat menuju ke dalam gua. Hal itu untuk memudahkan Anda saat menjelajahi isi dalam gua. Bagi wisatawan yang lupa atau tidak membawa perlengkapan pendukung tidak perlu khawatir. Karena masyarakat sekitar sebagai pihak pengelola sudah mempersiapkan alat-alat tersebut untuk disewakan. Masih di Desa Sawarna, Pantai Gua Langir memadukan wisata telusur gua dengan wisata pantai yang landai. Gua di sini dihiasi dengan bebatuan stalaktit yang menyerupai stupa candi. Karena itu, gua ini sering juga disebut dengan Gua Seribu Candi. Di depannya terdapat pantai yang membentang dengan pantai pasir bersih yang dibatasi dengan tebing. Selain itu, terdapat pula beberapa goa lain, seperti Goa Sikadir, Goa Singalong, Goa Cimaul, Goa Harta Karun, dll. Beda lagi dengan objek wisata Pulo Burung. Wisata ini menawarkan sekumpulan burung yang istirahat saat hijrah dari utara ke selatan. Walaupun ini berupa pulau, sebenarnya pulau ini terhubung dengan daratan. Hanya saja jika air pasang jalan menuju pulau ini akan terendam oleh air laut. Saat ini, Pantai Sawarna yang berjarak sekitar 150 km dari kota Rangkasbitung telah banyak didatangi wisatawan dari berbagai daerah. Selain itu, jalanan menuju Pantai Sawarna juga sudah cukup baik, dan terus diperbaiki sehingga bisa dipastikan dalam waktu beberapa tahun ke depan, tempat wisata di Banten ini akan menjadi salah satu primadona wisata Kabupaten Lebak. Pantai Sawarna dapat dicapai dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Apabila ingin datang ke Pantai Sawarna, disarankan jangan datang hanya satu hari saja, karena lamanya waktu perjalanan akan sangat melelahkan jika dilakukan pulang pergi dalam sehari. Selain itu, karena banyaknya tempat wisata di sekitar Pantai Sawarna. Sangat sayang sekali apabila hanya sekadar datang, berfoto-foto di pantai, lalu cepat pulang ke rumah. Terdapat cukup banyak homestay di sekitar Pantai Sawarna dengan tarif murah. Warga setempat yang ramah semoga memberikan kesan tersendiri bagi para wisatawan. Tunggu apa lagi. (Dian Wahyudi, Anggota DPRD Lebak )***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah