Dorong Pertumbuhan Ekonomi Banten, Bank Indonesia Ungkap Syarat dan Langkahnya

5 Desember 2020, 18:02 WIB
Erwin Soeriadimadja, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten. /

KABAR BANTEN - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten (BI Banten), Erwin Soeriadimadja mengungkapkan sejumlah syarat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Banten, yaitu pemerintah harus mampu menangani Covid-19 dan selalu menerapkan protokol kesehatan yang berorientasi pada produktivitas.

Kemudian, melakukan lima langkah akselerasi pemulihan ekonomi. “Ada lima hal yang setidaknya dipandang perlu untuk diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Banten," ujar Erwin, dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia 2020 yang digelar secara virtual, Kamis, 3 Desember 2020.

Lima langkah akselerasi pemulihan ekonomi Banten tersebut yakni, pertama, akselerasi konsumsi masyarakat.

Berbagai program stimulus untuk rumah tangga pada 2021 diharapkan terealisi tanpa habatan yang didorong melalui pemantapan kualitas data dan dukungan bank penyalur.

Baca Juga : Kapolda Banten Imbau Masyarakat Kurangi Tensi pada Masa Tenang

Kedua, memperkuat iklim investasi sekaligus peningkatan kualitas tenaga kerja.

Sektor penting di Banten yang menjadi daya tarik sekaligus tercatat mengalami pertumbuhan terbesar selama 2020 yaitu perumahan, kawasan industri, dan perkantoran. "2021 investasi diproyeksikan membaik,” ujar Erwin.

Proyeksi, kata dia, merujuk pada perekonomian AS dan juga Tiongkok telah mengalami perbaikan.

Kemudian, terdapat perbaikan juga pada pisces confident yang didukung percepatan regulasi, rencana penanaman modal asing dan relokasi sejumlah perusahaan ke Indonesia. Momentum itu dapat dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan ekonomi Banten.

Ketiga, mendorong sektor ekonomi prioritas. Sektor prioritas yang harus tetap berproduksi secara aman di Banten yaitu industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi. Secara khusus industri alas kaki, petrokimia, dan logam layak untuk dipacu.

“Ke depan kami melihat penting untuk mengembangkan forum komunikasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga dunia usaha guna memperkuat sinergi dan melakukan inovasi industri,” ujarnya.  

Baca Juga : Pengembangan Pariwisata, Prof Rully: Harus Sepaket dengan Pemberdayaan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Keempat, pemerintah daerah di Banten memperhatikan sektor pertanian yang terbukti mengalami pertumbuhan di tengah goncangan ekonomi akibat pandemi.

Setidaknya terdapat tiga dimensi penting untuk mengembangkan ketahanan pangan yaitu ketersediaan pangan, aksesibilitas pangan dan utilisasi pangan.

“Langkah tepat yang dapat diambil adalah mendorong optimalisasi sektor pertanian di Banten,” katanya.

Kelima, penguatan ekosistem ekonomi digital. UMKM dapat menangkap peluang ini untuk terus mengembangkan usaha.

BI juga telah memberikan dukungan salah satunya dengan implementasi standar pembayaran yang mudah melalui QR code Indonesia standard (QRIS).

"Tentunya lima langkah tersebut tidak akan optimal tanpa sinergi dan juga dukungan dari pemerintah daerah, dunia usaha hingga perbankan," ujar Erwin.

Baca Juga : Pemprov Banten Berikan Izin Usaha Pertambangan Emas ke PT Graha Makmur Coalindo, Ini Luas Garapannya

Ia mengatakan, pihaknya optimis proyeksi pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2021 sebesar 4,9 sampai 5,9 persen akan terwujud karena Banten telah melakukan tiga lompatan.

Pertama, membentuk BUMD Agrobisnis yang bisa menjaga ketahanan pangan. Banten juga tercatat mampu mengawal stabilitas harga melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Kedua, ekspor Banten menempati peringkat kelima dan investasi menempati urutan ke empat secara nasional. Ketiga, semakin terbangunnya kesiapan pemerintah dalam transformasi digital.

“Terdapat enam kabupaten/kota yang telah berada kelompok yang dinilai memiliki kesiapan infrastrutur dan siap untuk ekspansi untuk percapatan digitalisasi daerah," ujar Erwin.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler