Bantu UMKM, Ini Yang Dilakukan Kemenkop UKM

10 Oktober 2020, 20:22 WIB
umkm /

 

KABAR BANTEN - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) telah membuat beberapa program pendampingan, konsultasi, hingga pelatihan untuk membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) beradaptasi dan inovasi bisnis merespons perkembangan baru, khususnya terkait teknologi.

“Untuk itu, Kemenkop dan UKM terus melakukan edukasi, kurasi, dan inkubasi agar pelaku usaha siap masuk ke platform digital,” ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, dalam keterangan tertulis, Sabtu 10 Oktober 2020.

Teten menyampaikan, baru 13 persen UMKM yang sudah terhubung ke platform digital. Pihaknya, kata dia, terus mendorong percepatan transformasi, karena ini akan memberikan manfaat, akses pasar yang lebih besar, termasuk akses pembiayaan.

Baca Juga : Peluang Besar UKM Dapat Bantuan Facebook Rp 31 Juta, Buruan Daftar

Menurut Teten, penyedia platform digital berskala besar sudah bisa mengakses sekitar 97 persen wilayah Indonesia. Ia mengakui tidak semua UMKM bisa berjualan di platform digital dalam skala nasional, mengingat kapasitas produksi dan SDM yang terbatas.

“Ini akan sangat membantu bagi UMKM. Sekarang banyak platform digital dengan pasar yang lebih kecil yaitu di tingkat daerah. Kami juga menyediakan platform digital sederhana, eBrochure Smesco, untuk membantu UMKM yang memang belum siap jualan di platform digital yang lebih besar,” ujar Teten.

Dalam webinar yang digelar Warta Ekonomi bertajuk “Kiat Inovasi Kreatif UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19”, Teten menyampaikan bahwa saat ini, UMKM menjadi penyangga ekonomi nasional di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 dan diharapkan menahan angka pengangguran serta menekan angka kemiskinan.

“UMKM itu sudah berkali-kali menghadapi situasi sulit, krisis. Kelebihan dari UMKM yang kecil-kecil ini cepat melakukan perubahan. Banting setirnya itu cepat,” ujar Teten.

Baca Juga : Verifikasi Akun ShopeePay, Ada Fitur Tambahan dan Promo Lainnya

Teten mengatakan, alasan itulah yang membuat pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ada pula program restrukturisasi pinjaman, termasuk memberikan hibah modal kerja bagi UMKM yang belum bankable.

“Dari sisi demand kita coba bantu penyerapan lewat belanja kementerian dan lembaga. Kami mendapatkan komitmen dari Kementerian BUMN, capex di bawah Rp14 miliar ini sekarang diperuntukkan untuk UMKM,” ujar Teten.

Sementara itu, CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan menuturkan kondisi pandemi saat ini mengajarkan bahwa proses digitalisasi akan selalu berjalan dengan cepat. Digitalisasi itu, kata dia, perlu dilihat sebagai terobosan yang positif agar bisa membangkitkan perekonomian lewat UMKM.

“Para pengusaha restoran yang kehilangan pengunjung, mengubah pola penjualannya lewat frozen food. Para pelaku bisnis travel, merubah strategi dengan menjual virtual tour. Para pelaku bisnis music dan MICE melakukan pertunjukan dan seminar via virtual. Pada intinya, semua mengeluarkan energi kreatif agar bisnisnya tetap bertahan,” ujar Ihsan.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler