Protes Harga Kedelai Naik, Ratusan Pengusaha Tempe di Kota Tangsel Setop Produksi

- 2 Januari 2021, 23:43 WIB
ilustrasi tempe
ilustrasi tempe /ttk/portal kudus

KABAR BANTEN - Sebanyak 150 pengrajin tempe dari kampung Tempe, di Kota Tangsel (Tangerang Selatan), melakukan aksi mogok dengan menyetop produksi tempe hingga Minggu, 3 Januari 2021.

Koordinator Kampung Perindustrian Tempe Kedaung Kota Tangsel, Turipah menjelaskan, pengrajin tempe yang ada di bawah naungan Koperasi dan berada dalam area Kampung Tempe mengikuti arahan Sahabat Pengrajin Tempe Pekalongan Indonesia (SPTP) Indonesia untuk melakukan mogok dagang.

"Ya, sama dengan sahabat pengrajin tempe yang lain. Berdasarkan surat arahan itu, kami mogok produksi sejak Jumat hingga Minggu 3 Januari 2021," ungkap Pengurus Kampung Tempe Kota Tangsel, Turipah saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu, 2 Januari 2021.

Baca Juga : Vaksinasi Massal Covid-19 Mulai Januari 2021, Survei LKPI Ungkap 81,7 Persen Responden Siap Divaksin

Dia menegaskan, aksi protes para pengrajin tempe itu, lantaran meningkatnya harga kedelai sebagai bahan utama pembuatan tempe.

"Kita tahu bahan baku kedelai masih banyak diimpor. Pertanyaannya kenapa saat ini nilai tukar dolar tetap, tapi harga kedelai malah dinaikkan," ucapnya.

Turipah menjelaskan, saat ini ada sekitar 150 pengrajin tempe yang ada di kawasan Kampung Tempe, Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan.

"Setiap pengrajin tempe ada satu sampai dua pekerja. Di sini masih skala usaha kecil dan mikro. Maka, kenaikan harga kedelai ini sangat memengaruhi kami," ujar Turipah.

Baca Juga : Wow Keren! Asyiknya Menikmati ‎Alam Curug Turalak Leuwi Bumi di Pandeglang

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah