12 Motif Batik Lebak Siap-siap Hilang di Pasaran, Kenapa Ya? Ternyata Karena Kondisi Seperti Ini

- 8 Maret 2021, 16:19 WIB
Seorang pengunjung tengah melihat batik Lebak yang diproduksi oleh Imah Batik Lebak, Senin, 8 Maret 2021
Seorang pengunjung tengah melihat batik Lebak yang diproduksi oleh Imah Batik Lebak, Senin, 8 Maret 2021 /Kabar Banten/Purnama Irawan/

KABAR BANTEN - Perajin Imah Batik Lebak yang memproduksi 12 motif Batik Lebak di Jalan Abdi Negara, Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menghentikan produksinya karena sepi pesanan.

Imah Batik Lebak dengan 12 motif batik Lebak mulai menghentikan produksinya  memasuki awal bulan Maret 2021 setelah setahun dilanda pandemi Covid-19.

Imah Batik Lebak memproduksi 12 motif Batik Lebak. Diantaranya motif Batik Seren Taun, Sawarna, Gula Sakojor, Pare Sapocong, Kahuripan Baduy, Leuit Sajimat, Rangkasbitung, Caruluk Saruntuy, Lebak Bertauhid, Angklung Buhun, Kalimaya, dan Motif Batik Sadulur.

Baca Juga: Kebun Stroberi Citorek Makin Berseri, Plt Sekda Lebak Ungkap Rencana Besarnya

"Produksi motif Batik Lebak berhenti karena memang tidak ada yang pesan. Sudah ada satu minggu," kata Perajin Imah Batik Lebak Mohamad Yusuf kepada KabarBanten.com, Senin, 8 Maret 2021.

Berhentinya produksi secara otomatis berimbas kepada karyawan. Dari jumlah 10 orang, yang 8 orang menganggur.

"Sepinya pesanan ini menjelang akhir tahun baru dan puncaknya pas mau bulan Maret ini total belum terima pesanan," katanya.

Baca Juga: Dalam Pengenalan Kampus, Mahasiswa Baru Uniba Kenakan Batik

Lebih lanjut Yusuf mengatakan, sepinya pesanan dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Waktu keadaan normal pesanan 300-500 potong.

"Omset perbulan Rp45 juta sampai Rp50 juta. Tapi selama pandemi, khususnya memasuki tahun 2021 ini mau dapat 10 juta juga susah," katanya.

Yusuf mengungkapan, batik yang di produksi Imah Batik Lebak ada 12 motif Lebak. Untuk pesanan batik datang dari dinas dan desa di Kabupaten Lebak serta dari provinsi.

Baca Juga: Ini Pemenang Lomba Desain Batik Kencana BKKBN

"Adanya pesanan dari dinas dan desa ini cukup membantu. Sekarang ini kita sedang sepi, namun untuk promosi terus dilakukan melalui media sosial," katanya.

Ia berharap, dapat segera menerima pesanan karena kalau tidak ada kasian kepada  karyawan. Mereka akan menganggur yang sebentar lagi sudah mau menghadapi puasa dan lebaran.

"Semoga saja pandemi Covid-19  ini segera berakhir. Biar bisa kembali normal dan omset mengalir lancar," katanya.***

 

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x