Tak Perlu Panic Buying, Selama PPKM Darurat, Ini Daftar Makanan Perlu Dibeli Tanpa Harus Berlebihan

- 3 Juli 2021, 17:27 WIB
Ilustrasi belanja
Ilustrasi belanja /sehatq.com

KABAR BANTEN - Mulai hari ini, Sabtu,3 Juli 20201, pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah daerah. Namun tak perlu Panic Buying untuk menghadapinya.

Selama PPKM Darurat, Anda tidak harus melakukan Panic Buying untuk menyiapkan kebutuhan di rumah.

Hal yang harus Anda pastikan selalu tersedia di rumah adalah air dan makanan, tak perlu Panic Buying seolah stok persediaan barang bakal langka atau merasa khawatir akan sulit keluar rumah dan ketakutan berlebihan.

Baca Juga: Panic Buying, Susu Beruang Jadi Rebutan, Videonya Trending di Twitter 

Tak perlu Panic Buying, seperti dikutip KabarBanten.com dari sehatq.com, ini makanan yang cukup  untuk Anda beli selama karantina atau PPKM Darurat: 

  1. Buah-buahan dan sayuran kalengan
  2. Pasta
  3. Kacang-kacangan kering
  4. Beras Protein (telur)
  5. Snack bar
  6. Sereal
  7. Agar-agar
  8. Buah kering
  9. Minuman kalengan (susu dan jus)

Untuk keperluan keluarga, Anda dapat menyiapkan barang-barang seperti dibawah ini:

  1. Berbagai macam tisu
  2. Produk menstruasi
  3. Popok dan tisu bayi
  4. Susu formula untuk bayi
  5. Obat-obatan dan persediaan medis yang dijual bebas, seperti penghilang rasa sakit, obat batuk dan pilek, minuman elektrolit, dan termometer
  6. Obat resep, jika Anda memiliki penyakit khusus
  7. Alat bersih-bersih
  8. Disinfektan
  9. Makanan hewan, jika Anda memiliki peliharaan

 Baca Juga: Panic Buying Kembali Muncul di Tengah Pandemi Covid-19, Apa Penyebabnya?, Ini Menurut Para Ahli

Panic Buying sejatinya tidak bisa dibenarkan. Dari alasan kolektif dan kemanusiaan, Panic Buying perlu dihindari.

Baca Juga: PPKM Darurat, Bear Brand Trending di Twitter, Berikut Khasiat Susu Beruang

Bukan tanpa sebab, banyak orang di sekitar Anda yang masih membutuhkan bahan rumah tangga tersebut. Anda bisa berbelanja secara rasional tanpa harus berlebihan, termasuk untuk menurunkan risiko buang-buang makanan.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: sehatq.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah