Silmy Karim Pimpin SEAISI, Asosiasi Industri Besi dan Baja Asia Tenggara

- 27 Mei 2022, 17:11 WIB
Chairman SEAISI Silmy Karim saat memberikan sambutan pada sebuah acara di Jakarta.
Chairman SEAISI Silmy Karim saat memberikan sambutan pada sebuah acara di Jakarta. /Dokumen Corporate Comunication PT Krakatau Steel

 

KABAR BANTEN - Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim terpilih menjadi Chairman South East Asia Iron & Steel Institute atau SEAISI.

Itu merupakan sebuah organisasi produsen besi dan baja di Asia Tenggara.

Dimana anggota SEAISI terdiri dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Filipina.

SEAISI yang didirikan pada 1971 itu, juga pernah dipimpin oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel Tungki Ariwibowo pada periode 1978-1980.

Saat itu Tungki juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI pada Kabinet Pembangunan VI.

“SEAISI berperan penting dalam memfasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi oleh para produsen baja di Asia Tenggara,” kata Silmy Karim melalui press rilis yang diterima Kabar Banten, Jumat 27 Mei 2022.

Silmy Karim mengatakan, industri besi dan baja di Asia Tenggara telah menjadi katalis aktvitas ekonomi bagi negara-negara di kawasan tersebut.

SEAISI juga telah menjadi pusat data dan informasi yang berkaitan dengan aturan industri, kebijakan, dan ekonomi.

“Ini berguna bagi pengembangan industri baja di Asia Tenggara selanjutnya,” ujar Silmy Karim.

Silmy menerangkan ada beberapa hal yang menjadi perhatian utama SEAISI.

Pertama adalah peningkatkan utilisasi kapasitas produksi baja di Asia Tenggara dalam tingkat ekonomis untuk jangka panjang.

Selanjutnya, meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri baja di Asia Tenggara, mengakselerasi investasi dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.

“Ketiga, itu tidak lain peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tiga hal ini nantinya akan menguatkan negara-negara anggota SEAISI dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Kami juga terus berupaya memperjuangkan kebijakan-kebijakan untuk menghadapi gempuran baja-baja impor yang datang dari luar Asia Tenggara,” tuturnya.

SEAISI pun, kata Silmy, mendorong negara-negara anggotanya untuk mengaplikasikan teknologi baru, dalam bidang konstruksi baja, pengembangan digitalisasi pada industri baja.

Selain itu, SEAISI pun meningkatkan kewaspadaan terhadap kelestarian lingkungan dengan menerapkan green industry yang diaplikasikan pada industri baja yang saat ini mulai gencar dilakukan di negara-negara Eropa dan Jepang.

“SEAISI turut mendukung proses pemulihan industri baja pasca pandemi Covid-19 di negara-negara Asia Tenggara serta terus memberikan kontribusinya untuk kemajuan industri baja di Asia Tenggara,” ucap Silmy Karim.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah