Ini Pemenang Lomba Logo, Tagline dan Jingle Rebranding BKKBN

- 19 Desember 2019, 23:16 WIB
BKKBN Rebranding
BKKBN Rebranding

JAKARTA, (KB).- Dalam menghadapi perkembangan zaman, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ingin terus relevan dengan masyarakat dalam konteks kekinian bagi Millenial dan Zillenial. Untuk itu, BKKBN melakukan rebranding dengan melibatkan publik sejak awal dalam proses rebranding, dengan cara menggelar kompetisi atau lomba logo, tagline, dan jingle.

"Dengan kompetisi ini, diharapkan publik bukan hanya berpartisipasi dengan cara menyampaikan gagasannya terhadap BKKBN dalam bentuk karya, namun juga tercipta percakapan aktif dan positif antara masyarakat dan BKKBN," ujar Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, SP.OG, di Jakarta, dilansir dari bkkbn.go.id.

Hasto menyampaikan bahwa kompetisi yang digelar dari 30 Oktober 2019 hingga 23 November 2019, dengan jumlah masyarakat yang mengirimkan karya sebanyak 5.196 orang, dan lebih dari 60.000 orang mengunjungi website rebranding BKKBN. "Masyarakat yang terlibat ini sudah tentu menjadi lebih terpapar dengan informasi mengenai BKKBN, mencari tahu tentang BKKBN, dan 'ikut memikirkan' BKKBN," ujar Hasto.

Saat ini, kata Hasto, pilihan media lebih beragam dan dekat dengan keseharian Millenial dan Zillenial, yang menjadi khalayak utama BKKBN. Generasi Millenial dan Zillenial merupakan generasi sangat aktif, pilihan aktivitasnya beragam, mengandalkan internet dan gadget atau smartphone sebagai saluran interaksi dan aktualisasinya. “Millenial dan Zillenial adalah generasi yang hanya mau menerima sesuatu jika hal itu relevan dengan hidup mereka,” ujarnya.

Ia mengatakan, BKKBN yang pernah eksis dan diingat publik di era 70an-90an, ingin tetap eksis dan relevan dengan konteks kekinian bagi Millenial dan Zillenial. Satu hal yang bisa membuat BKKBN tetap relevan dengan dunia Millenial dan Zillenial adalah Rencana atau Perencanaan. Kata ‘rencana’ sendiri sudah tersirat dan tersurat dalam kata ‘Berencana’ di nama ‘Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional’. Juga  tujuan ideal dari kata ‘Kependudukan’ hanya mungkin terwujud jika masyarakat bisa diajak untuk punya orientasi perencanaan dalam hidup mereka, utamanya bagi kalangan remaja.

“Dari masa remajanya hingga mereka beranjak dewasa dan nanti berkeluarga, Millenial dan Zillenial membutuhkan perencanaan dalam hidupnya. Mereka perlu perencanaan dari hal kecil atau sepele hingga perkara yang penting dan menentukan hidup mereka. Dengan kata lain, ‘perencanaan’ ingin dikomunikasikan sebagai gagasan yang penting dan dirasa punya banyak manfaat bagi Millenial dan Zillenial,” ujar Hasto.

Sebelumnya, untuk menguatkan relevansinya dengan zaman now, BKKBN telah melakukan proses rebranding dengan mengundang partisipasi masyarakat dengan cara mengikuti lomba yang terbagi dalam 3 jenis lomba, di antaranya Lomba Logo, Tagline, dan Jingle. Proses menuju rebranding telah dilakukan oleh BKKBN sejak kurang lebih empat bulan yang lalu.

Dalam rebranding tersebut, BKKBN melibatkan para pakar untuk menilai karya-karya dari masyarakat. Para pakar tersebut di antaranya, Hermawan Kertajaya, Effendi Gazali, Siti Zuhro, Rano Karno, Imam B. Prasodjo, Dr. Ir. Firman Kurniawan Sujono, M.Si, Dr. Devie Rahmawati,S.Sos., M.Hum, Dr Muhammad Faisal MSi, dan Nurul Indriyani.

BKKBN percaya relevansi lembaganya bisa dibangun dengan interaksi dan keterlibatan publik. Diharapkan karya-karya lomba tersebut bermutu, kreatif, relevan dengan keyakinan BKKBN bahwa perencanaan adalah sesuatu yang penting bagi siapapun yang ingin memiliki hidup yang lebih baik, lebih mudah, dan lebih sejahtera.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah