Network
PANDEGLANG, (KB).- Bulog Sub Divre Lebak-Pandeglang terus mengoptimalkan penyerapan beras hasil panen petani di Pandeglang. Langkah tersebut, selain untuk meningkatkan pasokan beras ke daerah lain juga dapat mempersempit ruang gerak calo beras.
"Memang saat ini masih ada kendala dihadapi Bulog, yakni soal gudang untuk menampung beras petani. Sementara gudang milik Bulog sudah penuh, sehingga akan mengusulkan ke Dinas Pertanian Banten terkait penambahan gudang beras di Pandeglang. Apalagi Bulog sudah kontrak untuk ekspor beras 2.000 ton per bulan ke daerah lain. Kami berharap nanti tidak ada calo-calo beras mengambil beras dari sini. Justru Bulog yang akan membeli beras petani dan mengekspor ke daerah lain," kata Kepala Sub Divre Bulog Lebak-Pandeglang, Novi Meita kepada Kabar Banten, Jumat (24/4/2020).
Menurut dia, stok gabah di Pandeglang cukup banyak dan beberapa hari lalu Bulog sudah menyerap 100 ton beras dari petani.
”Kalau kendalanya itu hanya gudang penyimpanan beras. Tapi kami sudah menyampaikan permohonan pengadaan gudang ke provinsi, sehingga kami bisa lebih banyak menyerap beras petani," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S. Januardi mengatakan, mulai Januari sampai dengan saat ini hampir mencapai 4-6 ton beras. Pihaknya mencatat ada peningkatan 30 persen, dengan rata-rata 8-10 dan paling rendah sekitar 6 ton per hektare.
”Alhamdulillah Bulog berkomitmen untuk penyerapan gabah dan beras. Kita surplus tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan Pandeglang tapi mampu untuk memasok kebutuhan beras ke daerah lain,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk wilayah dipasok adalah Kota Tangerang sebanyak 300 ton. Namun saat ini baru 45 ton dan masih menunggu permintaan.
”Kami harap masa pandemi Covid-19, petani harus tetap meningkatkan produksi padi, namun dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19. Alhamdulillah, saat ini produksi padi ada peningkatan yang signifikan,” katanya. (Ade Taufik/EM)*
