Penghasilan Anjlok, Pelaku UMKM Terpuruk

- 17 Juni 2020, 15:15 WIB

SERANG, (KB).- Sejak pandemi Covid-19, berdampak terhadap pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) atau pedagang kecil yang hanya mengandalkan gerobak dan sepedahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup hariannya. Mereka kini terpuruk, karena penghasilannya anjlok.

Salah satunya Sarbini (43), seorang pedagang es cincau yang saat ini hanya berpenghasilan rata-rata Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per hari.

"Jadi, buat memenuhi makan sehari-hari, saya ngambil di warung tetangga. Nanti kalau sudah ada uang, baru saya bayar ke ibu warung," katanya, Selasa (16/6/2020).

Biasanya, tutur dia, dalam satu hari, dia bisa mendapatkan uang sebesar Rp 200.000 dari hasil jualannya sebelum adanya pandemi.

"Tapi, setelah ada corona ini, pendapatan saya jadi berkurang sekitar 60 sampai 70 persen. Kadang saya juga bingung untuk modalnya, tapi kalau saya tidak jualan nanti tidak ada penghasilan sama sekali," ujarnya.

Untungnya, dia memiliki sendiri bahan baku pembuatan cincau, sehingga modal yang dia butuhkan tidak terlalu banyak.

"Saya punya sendiri pohon cincau, jadi modalnya cukup gula, santan, es, dan cendol saja, jadi tidak terlalu banyak makan modal. Biasanya kalau tidak habis saya bagikan ke tetangga," ucapnya.

Pedagang lainnya, Sri menuturkan hal yang sama, jika penghasilannya semakin hari kian menipis. Sebab, pemerintah meliburkan seluruh sekolah di Kota Serang, sedangkan kesehariannya, adalah berjualan makanan ringan di sekolah dasar (SD) di daerah Lopang, Kecamatan Serang.

"Sudah tiga bulan tidak berjualan, karena sekolah libur. Tapi, hari ini Selasa (16/6/2020), saya coba berjualan lagi di pinggir jalan. Setidaknya ada saja orang yang mampir untuk membeli dagangan saya dan saya juga memiliki penghasilan walau hanya sedikit," tuturnya.

Berhenti sementara

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah