Network
SERANG, (KB).- Kebijakan Pemerintah Pusat untuk menerapkan tatanan 'New Normal' atau Kenormalan Baru di sejumlah daerah di Indonesia disambut baik oleh pelaku usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) di Kota Serang. Sebab, hal tersebut diyakini dapat mengembalikan perputaran ekonomi yang saat ini mengalami kelumpuhan.
"Tentunya kami pun mendukung dengan adanya kebijakan pemerintah yang akan menerapkan new normal. Karena dengan kebijakan itu, kami pelaku UMKM bisa membuka kembali usaha kami dan mempekerjakan kembali para karyawan kami yang sempat diistirahatkan," kata pengelola Batik Banten Saifun Nufus, Ahad (21/6/2020).
Sejak Pandemi Covid-19 di Kota Serang, ia merasakandampak ekonomi sosial yang terjadi di masyarakat. Bahkan tingkat produksi pun menurun tajam pada beberapa bulan terakhir ini.
"Jelas, selama tiga bulan ini kami sangat terdampak. Karena tidak ada produksi karyawan pun sementara tidak bekerja," ujarnya.
Biasanya, sebelum adanya pandemi, tempat usahanya tersebut sering dilakukan kunjungan oleh mahasiswa dan pelajar untuk pelatihan.
"Juga ada yang datang untuk pembuatan skripsi dan tesis. Tapi sejak Covid-19 ini muncul, kegiatan seperti itu sudah tidak ada lagi, karena anjuran dari pemerintah dan lainnya," ucapnya.
Seorang pedagang cilok, Junaedi mengaku senang dengan adanya penerapan Kenormalan Baru. Sebab, sejak adanya pandemi sejumlah komplek perumahan menutup akses dan tidak memperbolehkan pedagang masuk ke lingkungan perumahan.
"Dari jam 08.00 sampai jam 22.00 WIB saya keliling cuma dapat uang Rp 15.000. Terus makin ke sini, lumayan saya dapat sampe Rp 35.000," ujarnya.
Apalagi bila Kenormalan Baru sudah diterapkan, pasti pembeli pun berdatangan dan pendapatannya bertambah.
"Kalau sudah diterapkan kami pun pasti senang, karena nanti sekolah, kemudian tempat olahraga seperti alun-alun akan ramai lagi, dan banyak pembeli. Jadi otomatis pendapatan saya pun pasti lebih dari yang sekarang ini," ucapnya. (Rizky Putri/SJ)*
