KABAR BANTEN - Pada 11 Desember 2023, Pegipegi resmi mengumumkan penghentian operasionalnya di Indonesia setelah hampir 12 tahun memberikan layanan sebagai Online Travel Agent (OTA) di tanah air.
Kabar ini mencuat di media sosial dan mendapat perhatian netizen, yang banyak mengungkapkan kekecewaan dan kejutan atas keputusan tersebut.
Lalu, apa sebenarnya yang menjadi alasan ditutupnya Pegipegi? Dikutip Kabar Banten dalam unggahan instagram infipop.id dan Pegipegi, inilah alasan Pegipegi menutup bisnisnya.
Pegipegi pertama kali meramaikan industri travel Indonesia pada 7 Mei 2012. Selama hampir 12 tahun tersebut, Pegipegi berhasil membangun basis pengguna yang signifikan dan menjalin kemitraan dengan berbagai penyedia layanan seperti akomodasi, penerbangan, transportasi darat, dan mitra lainnya.
Baca Juga: Sinopsis Twinkling Watermelon, Drakor Time Travel Terbaru yang Dibintangi Ryeoun dan Choi Hyun Wook
Dalam pernyataan resminya, Pegipegi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengguna layanannya dan mitra yang telah mendukung perjalanan mereka di Indonesia.
Penghentian operasional ini juga disertai dengan informasi bahwa batas terakhir pemesanan dan transaksi adalah pada 10 Desember 2023 pukul 23:59 WIB.
Keputusan Pegipegi untuk menutup layanannya di Indonesia mengejutkan banyak netizen. Banyak di antara mereka yang merasa sedih karena Pegipegi dikenal sebagai OTA yang sering memberikan promo besar dan harga lebih terjangkau dibandingkan dengan pesaingnya.
Namun, survei dari Populix mengungkapkan bahwa Pegipegi tidak masuk ke dalam 3 aplikasi yang paling disukai pengguna. Aplikasi pemesanan akomodasi liburan yang paling disukai, menurut survei tersebut, adalah Traveloka dengan 67,5%, diikuti oleh Tiket.com dengan 21%, dan Agoda dengan 5,5%. Pegipegi menduduki peringkat keenam dengan hanya 1% dukungan dari responden.