Pembangunan Pelabuhan Warnasari Dimulai, Menhub Janji Bantu Perizinan

- 31 Agustus 2017, 08:15 WIB
pembangunan pelabuhan Warnasari
pembangunan pelabuhan Warnasari

CILEGON, (KB).- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Pelabuhan Warnasari dapat meringankan beban Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan bisa memberi manfaat dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kota Cilegon dan Provinsi Banten. Bahkan Menhub siap membantu untuk proses perizinan. "Bapak Presiden juga telah melakukan komunikasi agar rencana pelabuhan di Bojonegara Kab.Serang untuk dikaji ulang. Ini artinya, Provinsi Banten mempunyai potensi yang luar biasa. Kami akan membantu proses perizinan Pelabuhan Warnasari dengan target Oktober, sehingga bisa melaksanakan pembangunan secepatnya dan sesuai target. Dan dalam peresmiannya nanti, saya mengusulkan bisa dihadiri oleh Bapak Presiden dan Wakil Presiden untuk hadir di sini saat nanti peresmiannya jika sudah rampung tahun 2019," kata Budi saat menghadiri peletakan batu pertama atau groundbreaking Pelabuhan Warnasari, Rabu (30/8/2017). Acara peletakan batu pertama dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wali Kota Cilegon Tb. Iman Ariyadi dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Cilegon, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi, Ketua DPRD Provinsi Banten Asep Rahmatullah, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy. Dengan peletakan batu pertama ini, menandai telah dimulainya pembangunan Pelabuhan Warnasari yang selama ini menjadi harapan Pemkot Cilegon. Dalam pembangunan Pelabuhan Warnasari tersebut, PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) selaku perusahaan BUMD menggandeng Bosowa dan PT Pelindo II. Seluruh pejabat Pemkot Cilegon serta ribuan warga Kota Cilegon juga ikut menyaksikan peletakan batu pertama di lokasi pelabuhan di Kecamatan Citangkil, kawasan Krakatau Steel Kota Cilegon. Pelabuhan Warnasari akan dibangun mulai Februari 2018 dengan luas 360.408 m2 dan ditargetkan akan selesai dan beroperasi pada 2019. Pelabuhan tersebut merupakan aset milik Pemerintah Kota Cilegon. Menhub Budi Karya Pada bagian lain, Menhub berjanji akan mendorong aktivasi Pelabuhan Bojonegara di Kabupaten Serang dan sejumlah proyek infrastruktur Nnsional bidang perhubungan lainnya yang ada di Banten. Seperti Bandara Banten Selatan dan Jalan Tol Serang Panimbang, yang keduanya berada di Kabupaten Pandeglang. Menurutnya, hal itu sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang ingin agar proyek-proyek pembangunan infrastruktur di daerah bisa digenjot dalam beberapa tahun terakhir ini. "Tadi ngobrol-ngobrol dengan Pak Wagub (Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy), beliau cerita kalau di Banten ada beberapa proyek nasional yang dicanangkan pemerintah pusat. Beliau meminta dukungan. Saya janji ke beliau saya akan dorong itu terutama yang memang proyek infrastruktur di bidang perhubungan, seperti Pelabuhan Bojonegara dan Bandara Selatan," kata Budi. Sejalan dengan Presiden, Budi meyakini proyek pembangunan infrastruktur di daerah dapat mendorong tingkat perekonomian masyarakat, daerah dan negara secara signifikan. Hambatan ekonomi yang menurut Budi salah satunya adalah karena tidak lancarnya arus barang dan jasa yang disebabkan oleh ketiadaan infrastruktur perhubungan yang memadai, membuat pemerintah saat ini mengambil kebijakan mengutamakan pembangunan infrastruktur di daerah, di mana salah satunya di infrastruktur bidang perhubungan seperti pembangunan jalan dan pelabuhan. Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat tersebut. Andika mengungkapkan, potensi pembangunan di Banten akan tidak dapat digali secara maksimal jika tanpa dukungan dari pemerintah pusat. Untuk itu, kata dia, khusus untuk telah diberikannya izin atas pembangunan Pelabuhan Warnasari, Andika sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Perhubungan selaku pemberi izin. "Selanjutnya kami nantikan dukungan Pak Menteri untuk aktivasi Pelabuhan Bojonegara," ucapnya. Andika berharap keberadaan Pelabuhan Warnasari sebagai milik Pemkot Cilegon dapat menyejahterakan warga Kota Cilegon. Menurut Andika, ia yakin jika keberadaan Pelabuhan Warnasari bisa mendatangkan pendapatan asli daerah yang signifikan bagi Pemkot Cilegon. Mengingat potensialnya jasa kepelabuhanan di Kota Cilegon, dimana wilayah lautnya masuk ke ALKI I yang ramai dan dilalui pelayaran internasional. Serta keberadaan industri-industri multinasional berskala yang dipastikan akan menjadi pelanggan di pelabuhan tersebut. "Nah, sejatinya semua itu untuk menyejahterakan rakyat," ujar Andika. Diketahui sebelumnya, Andika mengungkapkan, Presiden Jokowi membahas mengenai aktivasi Pelabuhan Bojonegara untuk meringankan beban Pelabuhan Tanjung Priok dalam pertemuan mereka bersama Gubernur Banten Wahidin Halim pekan lalu di Istana Negara, Jakarta. Pelabuhan Bojonegara sendiri mangkrak pembangunannya yang dimulai sejak era Presiden Megawati karena persoalan pembebasan lahan menemui sejumlah kendala seperti lahan dalam posisi sengketa. Rencananya pelabuhan tersebut dibangun di atas lahan seluas hampir 500 hektare. Sementara itu, Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi mengatakan, Pelabuhan Warnasari ini bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kota Cilegon. Pelabuhan ini juga sebagai 'kenang-kenangan' pembangunan ketika dirinya selesai menjabat wali kota pada 2021 mendatang. "Pelabuhan Warnasari nantinya akan menjadi sarana bongkar muat kargo serta barang curah cair dan kering. Pelabuhan ini akan dikelola oleh PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (BUMD Kota Cilegon) serta PT Bosowa Bandar Indonesia dan Pelindo II (Persero), dan diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 12 triliun," ujarnya. Diterangkan Iman, pembangunan tahap 1 akan meliputi pembangunan pelabuhan di sisi darat berupa trestle sepanjang 1 km dengan lebar 15 meter menggunakan truktur deck on pile. Lalu juga akan dibangun jetty berukuran 280 m x 40 m untuk barang curah kering dan jetty ukuran 470 m x 15 m untuk barang curah cair. Juga akan dibangun gudang tertutup dengan kapasitas 500.000 metrik ton yang dilengkapi conveyor dan 4 jembatan timbang masing-masing kapasitas 120 ton. Berikutnya akan dibangun tangki timbun kapasitas 500.000 kiloliter dan jalan akses sepanjang 3 km dengan lebar 26 meter, serta gedung perkantoran di atas tanah seluas 1,5 hektare. "Hari ini (kemarin) kami melakukan MoU dengan sejumlah industri besar di Cilegon yang akan menjadi pelanggan kami. Di antaranya dengan PT Lotte Internasional dari Korea Selatan yang akan berinvestasi di Cilegon senilai Rp 40 triliun. Mereka akan menjadi pengguna jasa di Pelabuhan Warnasari dalam melakukan kegiatan industrinya," tutur Iman. (H-45)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x