PERSAINGAN usaha kerap terjadi berimbas pada terganggunya pelayanan. Tak terkecuali hal itu terjadi di pelabuhan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Banten terus menciptakan terobosan guna percepatan layanan di pelabuhan. Salah satunya mengintegrasikan enam pelabuhan di Banten, dalam rangka mengingkatkan kualitas pelayanan. General Manajer (GM) PT Pelindo II Banten Armen Amir mengatakan, enam pelabuhan di Banten yang akan diitegrasi berada di wilayah Kota Cilegon dan Kabupaten Serang. Enam pelabuhan tersebut adalah Pelindo II Banten di Ciwandan, Pelindo II Banten di Bojonegara, Krakatau Bandar Samudera (KBS) Ciwandan, Pelabuhan Indah Kiat Pulp and Papper (IKPP) Pulomerak, Pelabuhan Bandar Bakau Jaya di Bojonegara, dan Pelabuhan Warnasari yang saat ini tengah dibangun PT PCM. Katanya, selama ini, sering terjadi persaingan usaha yang berimbas pada terganggunya pelayanan di masing-masing pelabuhan. “Jika kondisi ini dibiarkan secara terus menerus, dapat berujung pada persaingan usaha yang tidak sehat,” katanya, di sela-sela acara media gathering dalam rangka HUT ke-25 Pelindo II, di The Royale Krakatau, Rabu (6/11/2017). Menurut Armen, rencana pengintegrasian enam pelabuhan Banten masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP). Juga masuk dalam rencana bisnis Pelindo II Banten 2017-2020. ”Intergrasi dilakukan dalam koridor pemasaran dan operasional. Sekarang sudah dilakukan komunikasi dengan pelabuhan-pelabuhan lain,” katanya. Ia pun mengatakan, Pelindo II Banten juga akan mengambil alih kepemilikan PT KBS. Namun, terkait pengambilalihan tersebut kewenangannya ada di pejabat tinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Kalau dengan pelabuhan yang akan dibangun oleh Pemkot Cilegon itu kita sudah ada MoU (Memorandum of Understanding). Kita juga sudah mengalokasikan anggaran untuk investasi di Pelabuhan Warnasari,” jelasnya. Ia menuturkan, berkaitan dengan pembangunan Pelabuhan Warnasari, PT Pelindo II juga akan membangun sebagian dermaga. “Komunikasi antara Pelindo dan PT PCM juga terus berjalan sampai saat ini,” ujarnya. General Manajer PT Indorama Chemical Malim Hander Joni mengatakan, dengan diterapkannya Inaportnet di Pelindo Banten membuat pelayanan saat ini lebih cepat. Namun, tidak berarti pelayanan sudah sempuran. Ia meminta, agar PT Pelindo II Banten terus melakukan evaluasi pelayanan. “Saat ini,  sudah 24 jam untuk pelayanan bongkar muat, tapi konsekuensinya kita juga menyiapkan biaya lebih besar untuk membayar tenaga yang lembur,” ucap Joni. (Sigit Angki Nugraha)***