Orang Gila Resahkan Warga Cilegon

- 24 Februari 2018, 07:15 WIB
ODGJ ilustrasi
ODGJ ilustrasi

CILEGON, (KB).- Dalam beberapa hari terakhir, orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) atau orang gila di Kota Cilegon semakin marak. Selain mengganggu kenyamanan, orang gila yang berkeliaran hingga malam hari membuat warga resah. Seorang warga Jombang, Irwan Marnus mengatakan, keberadaan orang gila sudah sangat mengganggu. Istri dan anaknya, bahkan sempat ketakutan dengan banyaknya orang gila yang berkeliaran pada malam hari. "Pengalaman saya bersama keluarga, pernah didatangi ODGJ. Ciri-cirinya kucel, laki-laki, tidak memakai baju, dan meminta makanan dengan logat yang tidak karuan. Kontan keluarga saya jadi ketakutan. Apalagi, diusir tidak mau. Tadinya mau refreshing bareng keluarga, malah kacau jadinya," katanya. Hal yang sama dikatakan seorang warga Kebon Sari Kecamatan Citangkil, Rahmat Ali. Dia bersama rekan-rekannya sempat diganggu orang gila. Saat itu, dia sedang duduk-duduk bersama rekan-rekannya di salah satu kafe kuliner di pinggir jalan. Namun tiba-tiba, orang gila datang dan melotot, hingga pengunjung yang lain pada berlarian. "Datangnya tiba-tiba, terus minta rokok, tidak sekali. Bahkan semua pengunjung kafe tersebut dikelilinginya. Dikasih satu nggak pergi-pergi, malah ngambil sendiri. Akhirnya kami usir, dan pengunjung kafe, terutama wanita berhamburan lari," ucapnya. Menurutnya, banyaknya orang gila berkeliaran tersebut karena jarang dilakukan razia. Apalagi di sekitar taman layak anak, kata dia, banyak orang gila berkeliaran tanpa memakai pakaian dan kadang berteriak teriak tanpa maksud. "Namanya juga orang gila, gak pakai baju dan celana. Kalau orangnya diam gak masalah, lha ini yang dikhawatirkan kalau tiba-tiba ngamuk, karena mereka gak punya pikiran. Jadi serba salah. Dilawan orang gila, nggak dilawan suka mengganggu. Kami meminta kepada dinas terkait agar ditertibkan," tuturnya. Pendatang baru Saat dikonfirmasi, Kabid Rehabilitasi Sosial pada Dinsos Cilegon, Suherman mengatakan, sampai saat ini pihaknya intensif melakukan razia ODGJ yang telah berkeliaran di sepanjang jalan Kota Cilegon. "Kalaupun masih ada, ODGJ itu pendatang baru. Kami melakukan razia terus dan bekerja sama dengan Polres Cilegon. Minggu lalu ada 3 orang yang diamankan. Dan tadi siang (kemarin), ada 2 orang. Total dalam 2 minggu terakhir ada 5 ODGJ yang kami razia, dan dikirim ke Yayasan Nur Rohman, di Sawah Luhur (Kota Serang)," ucapnya. Ia menjelaskan, ODGJ saat ini sudah menjadi salah satu target razia, sesuai dengan hasil kerja sama dengan pihak kepolisian. Namun untuk malam hari, pihaknya tidak dapat berbuat banyak karena minim personel. "Seusai apel bersama dengan Polres Cilegon, dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan di masyarakat, beberapa waktu lalu melakukan razia ODGJ dengan tema operasi bina masyarakat. Tapi, razia dilakukan siang hari, karena kalau malam minim personel," tutur Suherman. Disinggung mengenai data ODGJ di Kota Cilegon, kata dia, sampai saat ini jumlahnya mencapai ratusan dan di 8 kecamatan. "Data tersebut terbaru hasil dari monitoring staf kami di berbagai kecamatan. Rata-rata, mereka masih mempunyai keluarga. Contohnya seperti waktu lalu ketika tertangkap, kami didatangi oleh keluarganya," ucapnya. (HS)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah