Network
CILEGON, (KB).- Terkait dengan banjir yang mengenangi RSUD Kota Cilegon, Wali Kota Cilegon Edi Ariadi, Kapolres AKBP Yudhis Wisbisana, Dandim Cilegon Letkol (Arm) Rico Ricardo dan kepala BPBD Erwin Harahap mengunjungi langsung RSUD Cilegon, Senin (4/5/2020).
Dalam kunjungannya, orang nomor satu di Kota Baja tersebut sewot lantaran tidak ada satupun perwakilan manajemen yang bisa ditemui.
“Mana ini perwakilan manajemen, kok nggak ada yang stanby. Kadinkes mana, Kasubag Umum Faruk pada kemana, dimana tanggung jawabnya sebagai jajaran manajemen RSUD,” katanya dengan nada tinggi.
Dia mengatakan, dirinya meminta kepada jajaran manajemen untuk menyediakan lampu emergency. Bila perlu, kata dia, lampu emergency itu beli agar bisa menerangi semua ruangan yang ada di RSUD Cilegon. Pihaknya sengaja datang, karena mendapat laporan banjir yang mengenangi RSUD Cilegon masih tinggi.
“Kami instruksikan agar Plt.Dirut RSUD membeli lampu emergency, jangan memakai lilin, nggak bagus. Untuk pasien yang masih ada didalam, saya meminta agar jangan panik, karena nanti evakuasinya kemana, paling bisa keluar,” ujarnya.
Edi menambahkan, untuk pelayanan terus dilakukan semaksimal mungkin. Karena kejadiannya malam hari, ujar dia, tidak se ramai pada pagi hari.
”Pelayanan emergency, ICU dan Rontgen memang memerlukan arus listrik. Mungkin genset ini bisa dialihakan untuk pelayanan tersebut,” ungkapnya.
Seperti diketahui, hujan deras disertai petir yang terjadi di kawasan Kota Cilegon dan sekitarnya, Senin (4/5/2020) sekitar pukul 09.00 WIB, membuat sejumlah daerah terendam banjir dengan ketinggian rata-rata mencapai 1 meter.
Bahkan, banjir tersebut juga menerjang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon. Akibat banjir tersebut sejumlah pelayanan lumpuh dan tidak bisa melakukan transaksi digital karena aliran listrik dimatikan. (HS)*
