Gadis Jawa Dilarang Menikahi Lelaki Sunda, Begini Kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

8 Desember 2021, 12:04 WIB
Potret Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil saat bersama istrinya Atalia Praratya dan putra bungsunya. /Instagram @ridwankamil

KABAR BANTEN - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan pandangannya tentang kepercayaan bahwa gadis Sunda dilarang menikahi lelaki Jawa.

Hal tersebut diungkapkan Ridwan Kamil usai melakukan saling kunjung dengan DI Yogyakarta dan bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X belum lama ini.

Dalam satu unggahan diakun instagramnya, Ridwan Kamil menuliskan bahwa larangan menikahkan gadis Sunda dengan lelaki Jawa adalah mitos.

Baca Juga: Istri Sakit Namun Suami Tak Izinkan Berobat Bolehkah Melanggarnya, Begini Kata Buya Yahya

Mitos tersebut diproduksi dari tafsiran peristiwa bersejarah perang bubat yang sudah jauh dan memiliki multitafsir sejarah.

Bahkan Ridwan Kamil saat berkunjung ke DI Yogyakarta telah bersepakat dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X, bahwa Pemprov Jawa barat akan terus membangun narasi persatuan dan perdamaian.

Narasi tersebut penting sebab saat ini kita ada ditengah bisingnya informasi bangsa dengan banyaknya tontonan pertengkaran di level elit dan akar rumput.

"Kami saling kunjung mengunjungi. Kami datang ke Jogja minggu lalu dan Sri Sultan datang ke Bandung minggu ini. Kami saling muhibah kesenian dan kebudayaan," tulis Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil seperti dikutip Kabar Banten dari akun Instagram @ridwankamil Rabu 8 Desember 2021.

Baca Juga: Makna Mimpi Melihat Keluarga Saling Menuntut di Neraka, Pertanda Bahaya? Begini Penjelasan Buya Yahya

Bahkan saat Sri Sultan Hamengkubuwono X berkunjung ke Bandung, Ridwan Kamil berinisiatif menjadi sopir tamu istimewanya tersebut.

Keduanya berkeliling Bandung menggunakan mobil listrik. Ridwan Kamil juga mengungkapkan jika Sri Sultan Hamengkubuwono X memiliki banyak sejarah di Bandung yang tidak diketahui banyak orang.

"Banyak yang tidak tahu, bahwa Sri Sultan dulu ngapel pacarannya dengan Ratu Hemas itu di Bandung, saat Ratu Hemas ikut orangtuanya dinas di Pindad. Termasuk ngapelnya selalu makan di Ayam Goreng Panaitan," tutur pria yang akrab disapa kang Emil tersebut.

Baca Juga: Hukum Jual Beli Kucing, Bolehkah Dalam Islam? Kata Buya Yahya Mesti Perhatikan Hal Ini

Sebagai bentuk persatuan saat ini di Jogja pun sudah ada nama salah satu kerajaan di Jawa Barat yang diabadikan jadi nama jalan yakni Pajajaran serta Siliwangi.

Sementara di Bandung ada juga jalan Majapahit dan jalan Hayam Wuruk.

"Banyak yang tidak tahu, jika Alun-alun Utara Jogjakarta salah satu pohon beringin yang bernama Wijayandaru adalah pohon yang bibitnya diambil dari Keraton Pajajaran," tulis Ridwan Kamil.

Baca Juga: Raih Dua Trofi, Cikolelet Kabupaten Serang Jadi Desa Wisata Terfavorit ADWI 2021, Raih Puluhan Juta

"Tarian Bedhoyo Sapto ciptaan Sri Sultan HB IX, adalah terjemahan dari Serat Pajajaran yang diekspresikan dalam sendra tari keraton Jogja," sambung Ridwan Kamil.

Oleh karena itu ia mengajak agar narasi persatuan terus digaungkan.

"Mari kedepankan narasi dan posting2 yang membawa rasa persatuan dan perdamaian," katanya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler