KABAR BANTEN - Olahan kacang kedelai yang dijadikan tempe ternyata memiliki protein yang tinggi dan merupakan sumber vitamin B12, bahkan menjadi makanan mahal di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Jerman hingga Jepang.
Padahal di Indonesia, kebanyakan masyarakat menilai jika tempe dan tahu merupakan makanan kalangan menengah ke bawah, karena harganya yang murah.
Kemudian, pembuatan tempe atau pun tahu juga dinilai jorok karena pada saat pencucian kacang kedelai menggunakan kaki.
Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Tempe Sumber Vitamin B12
Namun, sebenarnya yang terjadi adalah pencucian kacang kedelai harus benar-benar bersih dan steril, agar olahan kacang tersebut bisa menjadi tempe.
Karena berbahan dasar dari kacang kedelai, tempe ternyata memiliki kandungan dan menjadi sumber vitamin B12 yang cukup tinggi.
Mengutip dari akun instagram seorang pakar kesehatan alami @zaidulakbar menyebutkan, jika tempe berasal atau terbuat dari kacang kedelai yang dicuci bersih lalu difermentasi, sehingga memiliki banyak manfaat dan kandungan vitamin serta sumber protein.
Karena memiliki manfaat dan sumber vitamin serta protein, sejumlah negara di beberapa belahan dunia pun meminta produk asli Indonesia tersebut untuk diekspor.
Bahkan menjadi makanan kaleng mewah di beberapa bagian negara seperti Amerika Serikat dan Eropa hingga Asia.
Karena kandungan vitamin B12, tempe juga dijadikan sebagai makanan rumah sakit untuk memenuhi protein pada pasien di, salah satunya di Negara Jerman yang menyediakan menu tempe.
Selain vitamin B12 dan protein, tempe juga mengadung antioksidan serta sumber kalsium nabati yang baik untuk kesehatan tubuh.
Baca Juga: Ade Rai Bongkar Rahasia Miliki Tulang Kuat dan Tetap Terlihat Muda Meski Sudah Berusia 52 Tahun
Seperti menjaga kesehatan tulang, gigi, dan mata, yang membutuhkan cukup banyak vitamin B12 yang cuma ada di tempe.
Dengan segudang manfaat dan sumber protein hingga kalsium, seharusnya tempe menjadi salah satu makanan yang mewah.
Namun di Indonesia, siapa pun bisa membelinya, berbeda dengan di beberapa negara yang disebutkan di atas karena dibanderal hingga ratusan ribu rupiah per kalengnya.***