Berikut Tips Hidup Bahagia Ala Filsuf Seneca

16 November 2023, 20:10 WIB
Patung Filsuf Seneca /Mikewildadventure/Pixabay

KABAR BANTEN – Membahas tentang bahagia, semua manusia pasti menginginkan hidup yang bahagia dan jauh dari penderitaan seperti yang tertulis dalam filsuf Seneca.

 

 

Sejak berabad-abad lamanya, para filsuf telah memikirkan berbagai cara menemukan jalan menuju bahagia, salah satunya adalah filsuf Seneca.

Dimana filsuf Seneca yang merupakan salah satu tokoh filsafat STOA mengungkapkan bahwa, manusia yang bahagia adalah manusia yang dapat sepenuhnya menyesuaikan dirinya dengan hukum kodrat.

Maksudnya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari hukum alam.

Maka dari itu, penting dalam filsafat STOA bahwa manusia harus mampu menyesuaikan diri dengan alam.

Dikutip Kabar Banten dari unggahan Instagram @logikafilsuf, berikut tiga program atau poin yang bisa diterapkan agar bisa hidup bahagia:

1. Hal yang Tidak Tergantung Pada Diri Kita

Diantaranya adalah, kematian, kekayaan dan penderitaan.

Ini disebut juga sebagai fortuna, saat hal tersebut datang, kita akan senang, sebaliknya saat hilang kita akan runtuh.

Hal-hal ini tidak bisa kita hindari sehingga harus berani menerimanya.

 

Karena memang berada di luar kendali manusia.

Oleh sebab itu, jalan menuju bahagia tidak dapat kita tempuh dengan poin ini.

2. Kendalikan Yang Tergantung

Pemahaman emosi logika disebut virtus keutamaan.

Kita harus bisa membedakan sensasi dan emosi.

Konsepnya adalah mengendalikan emosi dengan mengalihkannya.

Konsep inilah yang nantinya akan menuntun pada kebahagiaan itu sendiri, karena di sini kita bisa mengotak-atik layaknya komputer.

Hal-hal yang bahkan bisa dikendalikan.

3. Berlatih (Exercise)

Kita harus bisa memilih dan memilah mana yang termasuk poin 1 dan poin 2 di atas.

Dengan seringnya berlatih, maka dengan sendirinya kita bisa menentukan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan dan hal yang mampu kita kendalikan.

Latihan STOA ini disebut juga sebagai ASKESIS, yaitu dengan memilih dan menyelidiki: hal yang merupakan muatan nilai (opini) dan hal yang merupakan fakta.

Dari ajaran Seneca ini, ada satu garis besar yang bisa kita lakukan yaitu bagaimana caranya mengendalikan emosi.

Caranya dengan mengalihkan pada fokus yang harus dilakukan dalam konteks positif.***

 

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: Instagram @logikafilsuf

Tags

Terkini

Terpopuler