Tari Cukin, Tarian Khas Kabupaten Tangerang Memadukan Budaya Empat Etnis

- 21 Desember 2021, 08:36 WIB
Tari Cukin, tarian khas Kabupaten Tangerang.
Tari Cukin, tarian khas Kabupaten Tangerang. /Tangkapan layar encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/

KABAR BANTEN - Tari Cukin menjadi tarian khas sekaligus kebanggaan Kabupaten Tangerang.

Tarian ini memadukan empat etnis yang ada di Kabupaten Tangerang sehingga Tari Cukin menjadi khas dan berbeda dengan tarian lainnya.

Tari Cukin murni diciptakan untuk identitas daerah tersebut, mewakili budaya empat etnis yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang, yakni Jawa, Sunda, Cina, dan Betawi.

Baca Juga: Situs Patapaan Sultan Hasanuddin, Situs Purbakala di Kabupaten Serang

Tari Cukin sudah diresmikan oleh Bupati Tangerang, Ismet Iskandar pada tanggal 17 Agustus 2006 silam. 

Pelopor dari Tari Cukin adalah Nani Mulyani, ia juga mengadopsi Tari Cokek sejak zaman Belanda. 

Tari Cukin sebenarnya mengacu pada norma-norma agama dari masyarakat Kabupaten Tangerang yang sangat religius.

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, istilah "Cukin" sendiri berasal dari bahasa asli masyarakat Tangerang, yaitu selendang yang biasa dipakai oleh para penari dan juga bisa dipakai untuk menggendong anak. 

Singkatnya, Cukin adalah istilah dari Betawi – Cina yang berarti selendang-tari. Cukin digunakan oleh para penari wanita dalam tari-tari pergaulan, seperti Cokek, Joget, Ronggeng, dan Tandak.

Tari Cukin merupakan drama tari bertema pergaulan. Tari ini mengisahkan lima orang “nong” (gadis) yang sedang bersenda gurau dan bergembira menikmati malam yang indah. 

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x