2. Hiasan lain atau benda yang bisa menajdi tolak bala adalah lukisan pemadangan dengan dominasi lukisan atau gambar tanaman hijau yang menggambarkan kesuburan dengan tujuan memberikan kesan yang segar dan sejuk dalam rumah.
Tapi untuk rumah tangga yang rawan perpecahan, lukisan binatang lengkap dengan anaknya menjadi penangkal yang baik dengan tujuan agar rumah tanggal tetap harmonis dan langgeng.
3. Bagi rumah tangga yang senang menyimpan pusaka, sebaiknya menyimpan pusaka yang identik dengan keberuntungan, keris atau tombak yang memiliki pamor beras wutah, kulit semangka, dan banyu mili, pamor-pamor pusaka tersebut diyakini baik untuk mereka yang memiliki perjodohan negatif.
4. Selain itu, untuk menolak perjodohan negatif bisa berupa binatang peliharaan atau tanaman, dalam kepercayaan Jawa kuno ada beberapa tanaman dan binatang yang diyakini dapat mempererat hubungan suami istri dalam berumah tangga.
Untuk menolak perjodohan negatif dengan tanaman sebaiknya menanan tanaman yang memiliki aura dingin, misalnya anturium jenis gelombang cinta.
Untuk binatang peliharaan bisa burung pemakan biji-bijian, ikan koi, disarankan memelihara dengan jumlah 7 ekor.
Berdasarkan filosofis Jawa kuno atau dalam primbon, angka 7 dalam bahasa Jawa disebut pitu yang memiliki arti pitulungan atau pertolongan dalam bahasa Indonesia, dengan tujuan orang yang memelihara binatang tersebut dimudahkan untuk mendapat pertolongan atau pitulungan dari Tuhan.
Demikian penjelasan 4 penangkal perjodohan negatif menurut primbon Jawa kuno. Semoga bermanfaat.***