Fakta Sejarah Zodiak, Ternyata Berhubungan dengan Babilonia dan Yunani

- 25 Mei 2022, 13:02 WIB
Ilustrasi zodiak.
Ilustrasi zodiak. /Popbela/

KABAR BANTEN - Zodiak identik dengan ramalan, baik prediksi kepribadian, asmara, ataupun keberuntungan.

Kita mungkin sering mendengar, "Pantes sih, taurus ko" atau "Kamu ga cocok sama cancer" dan masih banyak lagi.

Namun, sebenarnya, darimana asal zodiak berasal?

Zodiak sebenarnya muncul pertama kali pada sebuah manuskrip Yunani abad pertengahan.

Oleh karena itu, kata “zodiak” berasal dari bahasa Yunani, yaitu zodiakos kyklos yang artinya lingkaran hewan.

Loh bagaimana bisa lingkaran hewan kemudian dikaitkan dengan ramalan?

Jawabannya sebenarnya sangat sederhana, yaitu karena manusia mempunyai sifat percaya hal yang mistis, terutama ramalan.

Pada zaman nama zodiak lahir, orang-orang sudah berkecimpung di ilmu astronomi.

Mereka sudah mempelajari langit, rasi bintang, dan sebagainya.

Di langit, terdapat sabuk khayal yang dibagi menjadi menjadi dua belas bagian.

Pembagiannya ini disesuaikan dengan pergerakan dari rasi-rasi bintang tersebut.

Kemudian, rasi-rasi bintang tersebut disimbolkan dengan berbagai hewan.

Saat mempelajari hal tersebut, tentu saja ada sebuah nama yang diberikan.

Akhirnya, hal tersebut diberilah nama "zodiak", yang artinya lingkaran hewan.

Zaman dulu, pergerakan rasi bintang ini digunakan untuk memprediksi berbagai kejadian di bumi.

Mulai dari memprediksi hujan, bencana, bahkan keberuntungan seseorang. Makanya, zodiak dikaitkan dengan ramalan.

Akan tetapi, jika diteliti lebih jauh ke belakang, ternyata bukan bangsa Yunani yang menggunakan konsep zodiak.

Terdapat bangsa Babilonia yang terlebih dahulu menggunakan konsep tersebut, meski bukan diberi nama zodiak.

Sekitar akhir abad ke-5 SM, para astronom Babilonia membagi periode waktu ke dalam 12 rasi bintang untuk memudahkan penandaan pergantian musim.

Pembagian menjadi 12 ini dikarenakan dalam 1 tahun, matahari berhasil mengitari 12 rasi bintang tersebut.

Agar mudah diingat, mereka pun memberi nama atau simbol berdasarkan pengamatan terhadap pola masing-masing rasi bintang.

Mereka melihat pola-pola rasi bintang tersebut membentuk sosok-sosok tertentu, seperti mas-tab-ba-gal-gal (Si Kembar), al-lul (kepiting), dan lainnya.

Penggunaan zodiak ini kemudian dipopulerkan astronom Yunani bernama Ptolemy.

Ia juga membuat sebuah buku yang berjudul Tetrabiblos.

Ternyata, buku tersebut sampai sekarang menjadi salah satu acuan untuk ilmu astrologi modern.

Demikian fakta sejarah zodiak, semoga bermanfaat.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x