Network
KABAR BANTEN - Dalam istilah kejawen, melakukan tapa brata sangat dianjurkan sekali oleh orang tua-tua zaman dahulu.
Melakukan tapa brata, berarti dapat mengendalikan keinginan dan bisa juga mengekang hawa nafsu agar tidak berbuat hal yang negatif.
Bahkan dengan melakukan tapa brata sehari-hari, aura positif akan terpancar dalam tubuh kita, sehingga kita bisa dekat sang maha pencipta.
Pengertian tapa brata dalam era kekinian berasal dari dua kata yakni tapa, yang berarti pengekangan dan brata berarti menata.
Dikutip Kabar Banten dari akun instagram @pakarkejawen dengan narasumber Dewi Sundari, bila kita mampu menerapkan perilaku tapa brata dalam sehari-hari maka ganjarannya adalah Ganjaraning Gesang.
Ganjaraning Gesang mempunyai makna yang sangat bagus yakni kemuliaan dunia, yang dijabarkan dalam tujuh zaman.
Yang pertama adalah zaman keberuntungan. Diawali dan dilakukan dari sikap hati-hati dan tidak ceroboh.
Yang kedua, adalah zaman kebrajan, diawali dan dilakukan dengan sifat dari budi luhur dan belas kasih.
Yang ketiga, adalah zaman keluhuran, yang diawali dari sikap sopan santun. Hal ini perlu dan wajib dilakukan.
Yang keempat, zaman kebijaksanaan. Hal ini diawali dari ketaletanan belajar.
Yang kelima, zaman kesaktian yang diawali dari laku prihatin.
Yang keenam, zaman ketentraman atau istilahnya karaharjan, yang diawali dari sikap ingat dan waspada.
Yang ketujuh, adalah zaman kayuswan, alias umur panjang. Diawali dengan sifat sabar,menerima dan juga legawa.
Tidak ada salahnya kita menerapkan tapa brata untuk mendapatkan kemuliaan dunia dengan melakoni tujuh zaman.***
