Angeun Lada, Makanan Khas Kabupaten Pandeglang Banten dengan Cita Rasa Khas Walang dan Menjadi Warisan Budaya

- 29 Januari 2023, 12:40 WIB
Potret angeun lada khas Kabupaten Pandeglang dan Lebak yang menjadi warisan budaya.
Potret angeun lada khas Kabupaten Pandeglang dan Lebak yang menjadi warisan budaya. /Tangkapan layar/Instagram @angeunlada_mirasa

KABAR BANTEN - Angeun lada merupakan makanan khas masyarakat Kabupaten Pandeglang Banten dengan cita rasa khas walang.

Biasanya, angeun lada dihidangkan pada hari-hari besar dan acara tertentu, bahkan menjadi wajib bagi sebagian masyarakat Pandeglang untuk menghidangkan makanan tersebut.

Seperti perayaan hari raya atau lebaran, hajatan, hingga acara keluarga, menyediakan angeun lada menjadi hal wajib yang tidak boleh dilewatkan.

Mungkin, bagi sebagian masyarakat daerah lain sangat asing dengan aroma serta rasa angeun lada yang khas, karena menggunakan rempah dan daun walang.

Bahkan, sebagian orang terutama yang bukan berasal dari daerah Pandeglang dan Lebak, kurang bisa menerima rasa angeun lada ketika menyantapnya.

Angeun lada memiliki arti atau dibahasa Indonesiakan berarti sayur pedas, karena rasanya yang pedang dan beberapa campuran seperti rebung.

Saat pertama kali mencicipi anguen lada, rasa unik antara gurih dan pedas dari kuah beradu dengan aroma daun walang di dalam mulut.

Agak sedikit aneh, tapi lama kelamaan aroma daun walang mulai menyatu dengan kuah dan tetelan serta jeroan.

Sehingga tak heran, keunikan hidangan ini membuatnya menjadi warisan budaya tak benda pada 2016 lalu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Angeun lada sendiri mirip dengan olahan soto daging atau empal yang banyak dijumpai di warung nasi uduk di Kota Serang.

Namun, yang membedakan adalah campuran daun walang yang beraroma kuat seperti serangga atau dikenal walang sangit serta menggunakan jeroan atau tetelan kerbau dan kambing.

Daun walang banyak tumbuh di wilayah Banten bagian selatan, dan menjadi salah satu tumbuhan andalan bagi masyarakat Pandeglang sebagai penambah rasa masakan.

Selain itu, daun walang juga biasa digunakan masyarakat suku Baduy untuk mengusir hama di persawahannya.

Kandungan minyak atsiri pada daun walang yang dibakar dipercaya dapat mengusir hama karena aroma walang yang kuat.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x