Bukan Valentine, Ini Hari Bersejarah pada Tanggal 14 Februari Bagi Rakyat Indonesia Bikin Pedih

- 15 Februari 2023, 11:45 WIB
Ilustrasi kalender tanggal 14 Februari.
Ilustrasi kalender tanggal 14 Februari. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Hampir seluruh masyarakat dunia menganggap jika tanggal 14 Februari merupakan hari kasih sayang, atau disebut Valentine.

Biasanya, hari Valentine yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari kebanyakan masyarakat memberi sebuah hadiah, baik berupa cokelat maupun seikat bunga sebagai tanda sayang terhadap seseorang.

Namun, ternyata tanggal 14 Februari memiliki sejarah penting bagi kemerdekaan rakyat Indonesia, dan bukan hari kasih sayang atau Valentine.

Baca Juga: Sejarah Rabeg, Makanan Favorit Sultan Maulana Hasanuddin Hingga Jadi Kuliner Khas Banten

Mengutip dari akun instagram resmi Perumusan Naskah Proklamasi @munasprok yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Museum dan Cagar Budaya (MBC), Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek menjelaskan tentang sejarah tanggal 14 Februari.

Pada tanggal 14 Februari 1945, berdasarkan catatan sejarah telah terjadi peristiwa pemberontakan PETA atau Pembela Tanah Air.

Pemberontakan tersebut terjadi di Kota Blitar Jawa Timur, dan dipimpin oleh Supriyadi dalam aksi membela tanah air.

Tujuan dari pembenrontakan yang dilakukan oleh PETA adalah mengobarkan semangat perlawanan di daerah lain.

Tepat pada pukul 03.00 dini hari, pasukan PETA menyerang markas Kempetai yang merupakan kamp milik Tentata Jepang.

Namun diluar dugaan, ternyata para Tentara Jepang telah mencium atau mengetahui rencana pasukan PETA yang hendak menyerang Kempetai.

Dalam waktu singkat, Tentara Jepang pun mengirimkan pasukan militer untuk memadamkan pemberontakan serta menangkap seluruh pasukan PETA.

Bahkan diantara pasukan PETA yang tertangkap, ada yang divonis dengan kurungan penjara seumur hidup, hingga divonis hukuman mati.

Akan tetapi, diantaranya hanya dijatuhi hukuman sesuai dengan tingkat kesalahan yang mereka lakukan.

Namun, nasib sang pemimpin pemberontakan pasukan PETA, Supriyadi tidak diketahui hingga saat ini.

Dia menghilang tanpa ada kabar dan jejak secara misterius pada saat pasukan melakukan pemberontakan melawan Tentara Jepang.

PETA sendiri dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 sebagai wadah bagi pemuda Indonesia untuk mendapatkan ilmu kemiliteran dari Tentara Jepang.

Baca Juga: Tahu kah Kamu? 3 Meteorit Terberat yang Pernah Menghantam Bumi, Lebih Berat dari Beban Hidup?

Awalnya pasukan PETA dijadikan sebagai tentara teritorial untuk mempertahankan Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera jika pasukan sekutu mendarat.

Namun, hati nurani pasukan PETA tersentuh saat melihat penderitaan rakyat Indonesia yang diperlakukan buruk oleh Tentara Jepang.

Lalu, September 1944 Supriyadi mulai merencakan aksi pemberontakan pasukan PETA sebagai sebuah revolusi menuju kemerdekaan Indonesia.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @munasprok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah