Briliant dan Jenius, Inilah 9 Ilmuwan Muslim Paling Dikagumi di Dunia

- 31 Maret 2023, 21:30 WIB
Fathimah Al Fihri, Ilmuwan muslimah pendiri universitas pertama di dunia/tangkapan layar youtube/channel PENA MEDIA
Fathimah Al Fihri, Ilmuwan muslimah pendiri universitas pertama di dunia/tangkapan layar youtube/channel PENA MEDIA /



KABAR BANTEN - Berbicara tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pikiran dan persepsi kita pasti cenderung tertuju ke dunia Barat.

Padahal jauh sebelumnya para ilmuwan muslim dan cendekiawan muslim sudah lebih dahulu melakukan dan meneliti penemuan-penemuan IPTEK tersebut.

Apa saja penemuan-penemuan para ilmuwan muslim tersebut, berikut daftarnya.

Dikutip Kabar Banten dari video youtube channel PENA MEDIA, berikut 9 ilmuwan muslim paling dikagumi di dunia:

Abbas bin Firnas

Abbas bin Firnas lahir di Andalusia (sekarang Spanyol) pada tahun 810 dan wafat tahun 887.

1000 tahun yang lalu Abbas bin Firnas berhasil mengembangkan suatu alat yang bisa membuatnya terbang selama 10 menit, penemuan ini terinspirasi karena kekagumannya terhadap burung yang bisa terbang karena kuasa kebesaran Allah SWT.

Beliau juga dikenal sebagai ahli sastra, musik dan astronomi.

Di Kordoba, Spanyol masih berdiri patung Abbas bin Firnas sebagai apresiasi, penghormatan atas karya, dedikasi terhadap dunia kedirgantaraan.

Al Jazari

Al Jazari memiliki nama lengkap Abu Al Izz Ismail Ibn Al Razzaz Al Jazari, lahir di Diyarbakir (Turki bagian Tengah - Selatan) pada tahun 1136.

Al Jazari adalah seorang insinyur mesin dan dijuluki sebagai Bapak Robot dan merupakan seorang ilmuwan yang mempelopori sederet adikarya dalam bidang tehnik dan teknologi.

Salah satu penemuannya yang fantastis dan menarik perhatian para ilmuwan dan sejarawan sains yaitu robot yang bisa diprogram.

Selain itu Al Jazari juga bisa menghasilkan karya yang sangat bermanfaat untuk peradaban manusi  yaitu mesin engkol, roda gigi, jam gajah.

Baca Juga: Ada Cahaya Islam di Tanah Papua, Meski Tak Membahana, Tersamar dan Tersembunyi! Inilah Sejarahnya

Ibnu Sina

Ibnu Sina lahir di Bukhara, Iran (sekarang Uzbekistan) pada tahun 980 Masehi.

Ibnu Sina adalah seorang filsuf, ilmuwan, dokter dan juga seorang penulis produktif yang hasil karyanya yaitu tentang filosofi dan kedokteran.

Di dunia Barat Ibnu Sina dikenal sebagai Avicenna.

Salah satu karya yang terkenal 'The Canon of Medicine' diterbitkan pada tahun 1025, di dalam buku ini terdapat teori karantina selama 40 hari adalah kunci untuk memperlambat dan melemahkan penyakit infeksi menular.

Ibnu Sina sangat prihatin dengan tahayul dan mitos yang ada di masyarakat, dan hal ini mendorongnya untuk mempelajari logika sains dibanding fenomena alam.

Abbas bin Firnas, ilmuwan muslim yang bisa terbang selama 10 menit/tangkapan layar youtube/channel PENA MEDIA
Abbas bin Firnas, ilmuwan muslim yang bisa terbang selama 10 menit/tangkapan layar youtube/channel PENA MEDIA


Al Zahrawi

Al Zahrawi bernama lengkap Abu Al Qasim Khalaf Ibn Al Abbas Al Zahrawi, lahir pada tahun 936 Masehi di Kordoba, Spanyol dan wafat tahun 1013 Masehi.

Di dunia Barat dikenal dengan julukan Abucalsis dan sebutan El Zahrawi di kalangan bangsa Moor, Andalusia.

Al Zahrawi adalah seorang ilmuwan muslim yang karena pemikirannya dapat menciptakan terobosan di bidang kesehatan khususnya ilmu bedah.

Al Zahrawi juga dikenal dengan karya-karyanya yang fenomenal sebagai ilmuwan muslim di bidang kedokteran dan dijuluki sebagai Bapak Bedah Modern.

Salah satu karya Al Zahrawi 'Al Tasrif' merupakan karya yang sangat penting dalam sejarah kedokteran dan menjadi referensi standar dalam kedokteran Islam di Eropa selama lebih dari setengah abad.

Fathimah Al Fihri

Fathimah Al Fihri seorang muslimah yang lahir di Kairouan, Tunisia, pada tahun 800 Masehi

Fathimah Al Fihri merupakan pendiri universitas pertama di dunia 'Universitas Al Qarawiyyin' di Kota Fez, Maroko pada tahun 859 Masehi.

Pada abad ke - 9, Kota Fez Maroko mengalami perkembangan ekonomi yang sangat pesat dan menjadi salah satu kota muslim yang berpengaruh besar dan diperhitungkan.

Universitas Al Qarawiyyin' banyak menghasilkan para pemikir ternama, ada pakar matematika Abu Al Abbas Az Zawawi, pakar bahasa Arab, Abu Madhab Al Fasi dan banyak lagi.

Ibnu Al Haytham

Ibnu Al Haytham lahir di Basra (saat ini Irak) pada tahun 965 Masehi dan wafat di Kairo tahun 1030 Masehi.

Bernama lengkap Abu Ali Al Hasan Ibn Al Haytham Al Basri Al Misri, di dunia Barat lebih dikenal dengan nama Alhazen.

Ibnu Al Haytham merupakan ilmuwan muslim yang banyak menghasilkan karya akademis yang genius dan bahkan jadi fondasi ilmu modern saat ini yakni 'Teori Optik'.

Salah satu karyanya 'Al Manazir' berpendapat bahwa cahaya tidak berasal dari mata, namun sebaliknya cahaya masuk ke mata sehingga kita bisa melihat segala sesuatu di lingkungan sekitar.

Abu Musa Jabir bin Hayyan

Abu Musa Jabir bin Hayyan lahir di Kufa, Irak pada tahun 750 Masehi dan wafat pada tahun 803 Masehi.

Abu Musa Jabir bin Hayyan adalah seorang ilmuwan muslim terkemuka dari abad ke-8 hingga abad ke-9, dianggap sebagai Bapak Kimia Modern.

Abu Musa Jabir bin Hayyan sangat berkontribusi dalam bidang kimia dan alkimia yakni cabang ilmu pengetahuan yang fokus terhadap transmutasi unsur.

Beberapa penemuannya diantaranya yakni teknik destilasi, metode kristalisasi, penguapan dan banyak lagi.

Baca Juga: Keren Patut Acungkan Jempol! Inilah 10 Tokoh Islam Terkenal Jadi Pemimpin di Wilayah Minoritas Muslim

Ar Razi

Ar Razi memiliki nama lengkap Abu Bakar Muhammad bin Zakariya Ar Razi, lahir pada tahun 864 Masehi di Kota Ray. iran dan wafat usia 60  tahun pada 925 Masehi.

Ar Razi adalah seorang ilmuwan muslim keturunan Iran yang ahli di kedokteran, filsafat dan alkimia.

Kontribusinya dalam ilmu kedokteran adalah orang pertama yang secara kimia bisa membedakan antara cacar dan campak.

Salah satu karyanya 'Al Judari Wal Hasbah', di dalam buku ini terdapat penjelasan dan pengobatan terkait penyakit cacar

Ibnu Nafis

Ibnu Nafis bernama lengkap Ala Al Din Abu Al Hasan Ali bin Abi Hazm Al Qarsih Al Dimashqi, lahir pada tahun 1213 Masehi.

Ibnu Nafis dikenal sebagai Bapak Fisiologi Peredaran Darah Manusia.

Salah satu karyanya 'Sharah al Thashreeh al Qanoon', di dalam buku ini Ibnu Nafis menjelaskan tentang peredaran darah manusia.

Sejak usia 75 tahun hingga akhir hayatnya Ibnu Nafis mengabdikan diri menjadi dokter kepala di Rumah Sakit Al Mansuri.

Demikian 9 Ilmuwan muslim paling dikagumi di dunia, semoga bisa menjadi inspirasi yang bermanfaat.***

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Pena Media


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x