Sejumlah Fase atau Proses Jatuh Cinta yang Dialami Manusia Menurut Sains

- 10 April 2023, 19:01 WIB
Ilustrasi terkait fase atau proses jatuh cinta yang dialami manusia menurut sains.i love language atau bahasa cinta yang berbeda.
Ilustrasi terkait fase atau proses jatuh cinta yang dialami manusia menurut sains.i love language atau bahasa cinta yang berbeda. /Freepik/

 

KABAR BANTEN - Jatuh cinta adalah perasaan yang muncul ketika kamu sangat terpikat dan menyayangi seseorang. Berbeda dengan rasa sekadar suka, jatuh cinta melibatkan emosi yang lebih kuat. Ketika jatuh cinta, kamu merasa punya keterikatan yang teramat dengan orang yang dicintai.

 

Ketika sudah jatuh cinta kamu merasakan dengan hati sehingga nafsu tidak mengambil porsi besar atau jadi penentu utama. Kamu lebih mementingkan rasa sayang, perhatian, kenyamanan menghabiskan waktu bersama dan bahkan memikirkan kebahagiaannya.

Ternyata, para ahli berhasil merumuskan lima tahap penting dalam proses jatuh cinta berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh Anda. Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, Penasaran apa yang terjadi pada tubuh Anda ketika dimabuk cinta? Segera simak fase jatuh cinta menurut sains berikut ini.

1. Terpikat

Sebelum Anda jatuh cinta pada seseorang, Anda tentu akan merasakan ketertarikan yang hebat pada awal bertemu atau berbicara. Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang tampak memikat di hati Anda, misalnya penampilan, suara, cara berbicara, bahasa tubuh, usia, atau kesamaan sifat dan latar belakang.

 

Pada tahap pertama ini, hal-hal yang membuat dirinya memikat akan mengaktifkan bagian otak Anda yang bernama reseptor opiod. Reaksi otak ini serupa dengan reaksi yang muncul ketika tubuh menerima obat pereda nyeri yaitu morfin. Bagian opioid bertanggung jawab untuk mengendalikan perasaan suka atau tidak suka akan suatu hal.

2. Kasmaran

Setelah Anda merasa terpikat pada seseorang, Anda tentu ingin tahu lebih banyak soal dirinya dan ingin berada di dekatnya. Inilah tahap jatuh cinta kedua yang dikenal dengan fase kasmaran. Tahap jatuh cinta ini ditandai dengan munculnya euforia atau perasaan sangat gembira dan antusias berlebihan. Tubuh akan memicu produksi hormon dopamin, adrenalin, dan norepinefrin.

3. Dunia berputar di sekitar anda

 

Ketika Anda berusaha untuk mengenal dan mencari tahu soal dirinya lebih dalam, Anda akan masuk dalam tahap jatuh cinta yang ketiga. Dalam tahap ini, peredaran darah menuju bagian otak yang disebut nukleus akumben meningkat jadi lebih deras.

Nukleus akumben adalah bagian otak yang mengendalikan kenikmatan dan penghargaan (reward). Maka, ketika Anda sedang bersama orang yang Anda sukai atau memikirkan soal dirinya, otak akan membacanya sebagai bentuk kenikmatan dan reward bagi diri Anda.

4. Cinta itu buta

Jatuh cinta membuat kadar zat-zat tertentu dalam otak seperti serotonin berkurang, terutama pada laki-laki. Kondisi ini banyak diamati pada orang-orang yang mengidap gangguan obsesif kompulsif (OCD). Pasalnya, kadar serotonin yang rendah menjadi alasan mengapa Anda jadi merasa begitu terobsesi pada pasangan.

 

Perasaan ini juga menyebabkan Anda untuk mengabaikan sifat-sifat negatif pasangan dan hanya mau melihat sifat-sifat positifnya saja. Inilah mengapa banyak orang bilang bahwa cinta itu buta. Dalam beberapa kasus, kadar serotonin rendah yang dibarengi dengan naiknya hormon adrenalin dan norepinefrin mampu meningkatkan gairah seksual.

5. Berkomitmen pada satu sama lain

Lama-lama tubuh Anda akan mulai terbiasa dengan berbagai perubahan yang terjadi pada hormon, otak, dan fungsi tubuh lainnya ketika jatuh cinta. Karena itu, Anda pun mulai merasa lebih nyaman, tak lagi gugup sampai keringatan atau sakit perut ketika bersamanya. Inilah tahap jatuh cinta yang terakhir, yaitu membangun komitmen dan ikatan berdua.

Demikian sejumlah fase atau proses jatuh cinta yang dialami manusia menurut sains. Semoga bermanfaat.***

 

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah