KABAR BANTEN - Lirik Lagu Selamat Lebaran Ciptaan Ismail Marzuki, sampai saat ini masih menjadi lagu wajib menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Ismail Marzuki menciptakan lagu ini di tahun 1950-an, tak lama setelah Belanda hengkang dari Indonesia pada akhir 1949. Lagu ini diyakini pertama kali dinyanyikan oleh Didi dengan diiringi grup vokal Lima Seirama, lalu menjadi terkenal dan berulang kali dinyanyikan ulang hingga hari ini.
Sebagai lagu lebaran pertama, lagu ini turut andil mempopulerkan ucapan "minal aidin wal faidzin", sekaligus memberi warna pada kosa kata baru bahasa populer di Indonesia. Namun karena diikuti oleh lirik "maafkan lahir dan batin", kalimat tersebut disalahartikan oleh masyarakat Indonesia sebagai memaafkan lahir dan batin.
Baca Juga: Bingung Memilih Tepung Terigu yang Tepat Untuk Kue, Cake, Atau Gorengan, Ini Perbedaannya
Padahal makna "minal aidin wal faidzin" yang sebenarnya adalah "semoga kita termasuk golongan yang kembali mendapat kemenangan". Meski demikian, salah kaprah itu masih berlangsung hingga kini.
Di berbagai belahan dunia lain ucapan Idul Fitri biasanya berisi doa dan harapan keberkahan. Sedangkan di Indonesia dan Malaysia - yang terpapar lagu Ismail Marzuki tersebut - ucapan Idul Fitri menjadi lebih bermakna sebagai ungkapan minta maaf dan saling memaafkan.
Melalui lagu ini, Ismail Marzuki juga memotret realitas kesenjangan sosial pada masa itu. Lagu ini pun tercatat sebagai lagu Indonesia pertama yang memuat kata korupsi dalam liriknya, sebagai kritik atas maraknya korupsi di pemerintahan.
Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal YouTube Gorillex, berikut ini lirik lagu Selamat Lebaran Ciptaan Ismail Marzuki.
Selamat Lebaran
Setelah berpuasa satu bulan Lamanya
Berzakat fitrah menurut perintah agama
Kini kita berIdul Fitri berbahagia
Mari kita berlebaran bersuka gembira
Berjabatan tangan tambil bermaaf-maafan
Hilang dendam habis
marah di Hari Lebaran
Berjabatan tangan sambil bermaaf-maafan
Hilang dendam habis
marah di Hari Lebaran
Minal Aidzin Wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin
Dari segala penjuru mengalir ke kota
Rakyat desa berpakainan baru serba indah
Setahun sekali ke kota naik bis kerek
Hilir mudik jalan kaki
pincang sampai sore
Akibatnya tenteng slop sepatu teropeh
Kakinya pada lecet babak belur berabe
Akibatnya tenteng slop sepatu teropeh
Kakinya pada lecet babak belur berabe
Minal Aidzin Wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin
Minal Aidzin Wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin
Minal Aidzin Wal faidzin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin.
Baca Juga: Puding Cheese Cake Oreo, Lumer di Mulut, Melting di Hati
Itulah lirik lagu Selamat Lebaran Ciptaan Ismail Marzuki, yang sampai saat ini masih menjadi lagi ikon Hari Raya Idul Fitri, Selamat Lebaran.***