KABAR BANTEN - Perilaku selingkuh dan perselingkuhan biasanya seringkali dikaitkan dengan faktok genetik atau keturunan, hingga penyakit yang sulit disembuhkan.
Bahkan, banyak dari kita yang mengakaitkan turunan menjadi dorongan seseorang untuk melakukan perselingkuhan dan selingkuh secara tidak sadar.
Namun, hal itu tidak selalu benar dan memiliki banyak faktor yang memengaruhi adanya perselingkuhan, bahkan dilakukan secara sadar ketika selingkuh.
Baca Juga: 7 Ciri-ciri Mantan Masih Cinta Kamu dan Ingin Balikan atau CLBK
Mengutip dari akun instagram seorang family conselor dan therapist Psikologi Daud Antonius @daudantonius memberikan penjelasan dan membuka sudut pandang masyarakat mengenai aktivitas selingkuh dan perselingkuhan.
Dalam penelitian diungkapkan, jika terdapat reseptor dopamin yang disebut 'DRD4' yang berperan terhadap sejumlah perilaku kecanduan seperti menjadi kecanduan alokohol atau alkoholic, judi hingga perselingkuhan.
Gen atau genetik ini di sebut sebagai 'pencari sensasi' dan jika seseorang memiliki dalam jumlah yang banyak, dia akan tergerak untuk mencari kenikmatan dari hal-hal yang menantang.
Misalnya selingkuh dan melakukan perselingkuhan, karena sensasi dopamin akan memunculkan rasa senang ketika seseorang melakukan hal yang menantang tersebut.
Kemudian, selingkuh juga bisa terjadi karena kontrol diri rendah, sebab sebagai manusia memang pada dasarnya digerakan oleh perasaan dan kepribadian untuk mencari kenikmatan.