Waspada Virus Nipah! Begini Penularan, Gejala Dan cara Pencegahannya

- 27 September 2023, 11:28 WIB
Ilustrasi terkait bahaya Virus Nipah yang harus diwaspadai penularan, gejala da cara pencegahannya.
Ilustrasi terkait bahaya Virus Nipah yang harus diwaspadai penularan, gejala da cara pencegahannya. /Tangkapan layar/Instagram @negeriakhiratcom

KABAR BANTEN - Ancaman pandemi dari Virus Nipah kembali menggegerkan dunia, apalagi setelah berakhirnya Virus Covid-19, kita mesti lebih waspada.

 

Belakangan ini Virus Nipah sedang ramai jadi bahan perbincangan masyarakat dunia, setelah adanya berita kematian dua warga negara India yang disebabkan oleh Virus Nipah tersebut.

Untuk itu kenali Virus Nipah ini agar kita bisa lebih waspada dan siap dalam menghadapinya.

Baca Juga: Lebih Tahu Tentang ISPA Dampak dari Polusi Udara

Lantas, seperti apa penularan Virus Nipah gejalanya, serta cara pencegahan nya?

Sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui Instagram @dinkesdki, berikut informasi lengkap mengenai penularan, gejala dan cara penyakit Virus Nipah.

Virus Nipah (NIV) merupakan virus zoonosis atau penyakit zoonotik (penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia) dan juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.

Penyakit emerging zoonotik yang disebabkan oleh Virus Nipah ini termasuk ke dalam Genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae.

Penyakit ini bisa dilakukan dari hewan, baik hewan liar atau domesti, dengan kelelawar buah yang termasuk ke dalam famili Pteropodidae sebagai host alamiahnya.

Diketahui rata-rata angka kematian (case fatality rate) diperkirakan berkisar 40 hingga 75 persen.

Rerata tersebut dapat berbeda, tergantung pada kemampuan wilayah setempat dalam melakukan penyelidikan epidemiologi, survelians, dan manajemen klinis kasus.

Lalu bagaimana kondisi peryebaran penyakit Virus Nipah di dunia?

Wabah terkini dilaporkan pada 4 Januari hingga 3 Februari di Bangladesh dengan 11 kasus (10 kasus konfirmasi dan 1 probable) dan 8 kematian.

Dari 11 kasus yang ditemukan itu, terdapat 10 kasus memiliki riwayat konsumsi date palm sap (getah kurma) dan 1 kasus merupakan kasus kontak erat (dokter yang merawat salah satu kasus).

Di Indonesia sendiri bagaimana situasi penyakit Virus Nipah ini?

Hingga sekarang, belum dilaporkan kasus konfirmasi penyakit Virus Nipah pada manusia di Indonesia.

Akan tetapi, beberapa penelitian atau publikasi telah menemukan adanya temuan Virus Nipah pada kelelawar buah (Genus Pteropus) pada beberapa negara termasuk Indonesia.

Asal usul Virus Nipah ini pertama kali dikenali pada tahun 1999 saat tejadi wabah dikalangan peternak babi di Malaysia.

Baca Juga: 7 Obat Herbal Untuk Kolesterol yang Disarankan dr. Zaidul Akbar

Virus Nipah ini juga diketahui di negara Bangladesh pada tahun 2001 dan wabah ini hampir setiap tahun terjadi di negara tersebut sejak saat itu.

Penyakit ini juga telah diidentifikasi secara berkala di India bagian timur, dan kabar buruknya Indonesia menjadi salah satu negara dengan risiko tertularnya Virus Nipah.

Seseorang dapat tertular Virus Nipah ini melalui:

1. Kontak langsung dengan hewan (termasuk zat ekskresi atau sekresi seperti urin, air liur, darah, atau sekresi pernapasan) yang terinfeksi Virus Nipah.

2. Konsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi atau produk makanan mentah yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh dari hewan terinfeksi (seperti nira sawit, atau buah yang terkontaminasi kelelawar buah yang terinfeksi.

3. Kontak dengan orang yang terinfeksi atau cairannya (seperti droplet, urin, atau darah) penularan dari manusia ke manusia pada umumnya terjadi pada keluarga atau tenaga kesehatan yang merawat pasien terinfeksi.

Untuk gejala dari Virus Nipah ini ada beberapa orang yang tidak bisa merasakannya,

Waktu timbul gelaja pada umumnya 4 hingga 14 hari setelah terpapar Virus Nipah, namun terdapat laporan bahwa masa inkubasi hingga 45 hari.

Adapun gejala yang ditimbulkan dari Virus Nipah antara lain:

1. Demam

2. Sakit kepala

3. Myalgia (nyeri otot)

4. Muntah-muntah

5. Sakit tenggorokan

6. Pusing

7. Mudah mengantuk

Penurunan kesadaran dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan pada esefalitis akut.

Beberapa orang dapat mengalami pneumonia atopik dan gangguan saluran pernapasan berat.

Pada kasus yang berat, esefalitis dan kejang akan muncul dan dapat berlanjut menjadi koma dalam 24 hingga 48 jam hingga kematian.

Apakah ada untuk Virus Nipah ini? Hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatannya, penanganannya masih terbatas dalam mengatasi gejala dan perawatan intensif

Berikut ini adalah beberapa cara pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari penyebaran Virus Nipah:

1. Melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan secara rutin pada area yang dianggap rawan

2. Hindari kontak dengan hewan yang berisiko tertular Virus Nipah

3. Cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi serta hindari konsumsi makanan yang terkontaminasi hewan.

4. Gunakan APD saat membersihkan kotoran atau urin hewan

5. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan hewan atau orang yang sedang sakit

6. Hindari konsumsi daging kelelawar atau daging hewan ternak yang dimasak kurang matang.

Baca Juga: Benarkah Obat Paten Lebih Baik dari Obat Generik, Apa Perbedaannya? Begini Kata Dokter

Apabila anda mengalami gejala berkaitan dengan penyakit Virus Nipah dan memiliki kemungkinan kontak dengan hewan atau pasien yang terinfeksi, maka disarankan untuk segera menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Sehingga dokter atau tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis.

Itulah informasi tentang Virus Nipah dari mulai cara penularan, gejala dan cara pencegahannya, semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @dinkesdki


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah