10 Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersama Kopi, Ini Alasannya!

- 17 November 2023, 18:07 WIB
Ilustrasi terkait obat yang tidak boleh dikonsumsi bersama kopi.
Ilustrasi terkait obat yang tidak boleh dikonsumsi bersama kopi. /pixabay/stevepb

KABAR BANTEN - Kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi tidak semua orang bisa menikmatinya dengan aman.

Jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, kamu harus berhati-hati karena kopi dan kafein lainnya bisa menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan.

Dikutip Kabar Banten dari berbagai sumber, berikut ini adalah beberapa obat yang tidak boleh dikonsumsi bersama kopi dan hal-hal yang perlu diperhatikan.

1. Obat untuk alergi atau flu

Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi alergi atau flu biasanya mengandung zat yang merangsang sistem saraf pusat seperti pseudoephedrin.

Kopi juga memiliki efek yang sama. Oleh karena itu, mengonsumsi obat untuk alergi atau flu bersama kopi dapat menyebabkan gejala seperti gelisah dan susah tidur.

Beberapa obat alergi, misalnya fexofenadine, tidak cocok diminum bersama kopi karena dapat memicu sistem saraf pusat terlalu aktif, sehingga menimbulkan gejala gelisah, menurut MedlinePlus.

2. Obat asma

Asma adalah penyakit kronis yang mempengaruhi jalan napas di paru-paru. Banyak penderita asma menggunakan obat yang melebarkan jalan napas saat serangan asma, seperti aminophylline atau theophylline.

Obat-obatan ini bekerja dengan mengendurkan jalan napas sehingga mempermudah napas. Namun, obat ini juga bisa menimbulkan efek samping seperti pusing, gelisah, perut sakit, dan mudah marah.

Mengonsumsi kopi, atau minuman lain yang banyak kafein, dapat memperparah risiko efek samping ini.

Kopi juga dapat menghambat penyerapan dan kemanjuran obat di tubuh (BioMed Research International, 2020).

3. Banyak orang minum obat untuk menurunkan tekanan darah, seperti verapamil atau propranolol, yang bekerja dengan cara mengurangi kecepatan jantung.

Artinya jantung, tidak perlu kerja keras untuk mengalirkan darah ke seluruh sel tubuh.
Namun, mengonsumsi kopi bersamaan dengan obat tekanan darah seperti felodipine dapat mengakibatkan penyerapan obat di tubuh berkurang.

Artinya, kamu mungkin tidak mendapatkan efek penuh dari obat tersebut, menurut Health.

4. Melatonin

Melatonin adalah hormon alami yang dihasilkan tubuh, yang membantu kamu merasa ngantuk saat malam hari. Hormon ini dipicu saat gelap, memberi tahu otak bahwa sudah saatnya tidur.

Melatonin juga tersedia dalam bentuk suplemen dan sering digunakan sebagai obat untuk mengatasi insomnia.

Sebaliknya, kopi berperan sebagai stimulan, yang artinya membuat kamu merasa lebih segar. Kafein dalam kopi bertentangan dengan melatonin. Ini dapat membuat kamu lebih berenergi dan menyebabkan sulit terlelap.

Mengonsumsi kopi dapat mengganggu pembentukan melatonin dalam tubuh dan membuat hormon menjadi kurang manjur (BioMed Research International, 2020).

5. Antidepresan dapat membantu mengobati depresi, gangguan mood yang memengaruhi perasaan dan aktivitas sehari-hari. Nah, kopi dapat memengaruhi cara tubuh memetabolisme obat antidepresan.

Beberapa obat, seperti fluvoxamine, amitriptyline, escitalopram, dan imipramine dapat berinteraksi dengan kopi jika kamu minum kopi pada saat yang bersamaan, terutama kopi dalam jumlah banyak.

Kopi dapat mengurangi konsentrasi obat di tubuh.
Berdasarkan penelitian, fluvoxamine terutama terbukti memperkuat efek samping kafein yang umum.

Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti susah tidur dan jantung berdebar. Sebaiknya kamu minum obat dan menunggu beberapa saat sebelum minum kopi (British Journal of Clinical Pharmacology, 2005).

6. Antipsikotik

Obat antipsikotik bermanfaat bagi pasien yang mengalami skizofrenia, mania, depresi berat, dan gangguan kesehatan mental lainnya. Obat antipsikotik bekerja dengan cara mengatur neurotransmiter tertentu atau memblokir reseptor di otak.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi psikosis antara lain phenothiazine, clozapine, haloperidol, dan olanzapine. Kopi dapat mengurangi penyerapan obat-obatan ini oleh tubuh jika kamu meminum obat tersebut bersama atau dekat dengan waktu minum kopi.

Penelitian menunjukkan bahwa banyak dari obat-obatan tersebut dimetabolisme atau diuraikan oleh tubuh secara berbeda dengan keberadaan kopi. Untuk mendapatkan manfaat penuh dari obat, minumlah dengan air, bukan kopi.

7. Obat osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang terjadi ketika kepadatan mineral tulang dan massa tulang berkurang, atau ketika struktur dan kekuatan tulang berubah.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan ketahanan tulang yang dapat meningkatkan risiko terjadinya patah tulang.

Obat-obatan seperti risedronate atau ibandronate mampu mencegah dan mengobati osteoporosis dan tidak sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan kopi karena membuat obat tersebut kurang manjur.

Disarankan untuk minum obat ini sebelum makan atau minum apa pun, dan hanya meminum obat dengan air biasa.

Ini akan memungkinkan tubuh memaksimalkan jumlah obat yang diminum. Kalau kamu minum kopi dengan obat jenis ini, efektivitasnya bisa turun lebih dari separuhnya, menurut MedlinePlus.

8. Obat penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah gangguan otak yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif, sehingga sulit berpikir, mengingat, atau melakukan aktivitas sehari-hari.

Banyak pasien penyakit ini minum obat.
Obat seperti donepezil, rivastigmine, dan galantamine dipengaruhi oleh kafein. Kafein dalam kopi memperkecil penghalang darah-otak dan dapat mengurangi jumlah obat yang sampai ke otak.

Obat penyakit Alzheimer bekerja dengan melindungi neurotransmiter asetilkolin, dan minum kopi dalam jumlah banyak terbukti mengganggu efek perlindungan tersebut (Metabolic Brain Disease, 2017).

9. Obat diabetes

Kalau kamu mencampurkan kopi dengan gula atau susu, itu dapat menyebabkan kenaikan gula darah dan berpengaruh pada seberapa baik obat diabetes bekerja. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat memperparah gejala diabetes.

Menurut penelitian, minum apa pun yang mengandung kafein, seperti kopi, dapat meningkatkan kadar insulin dan gula darah (Diabetes Care, 2004).

Walaupun ini merupakan penelitian kecil dan perlu penelitian lebih lanjut, tetapi para peneliti memperingatkan bahwa minum terlalu banyak kafein dapat menyulitkan pengendalian gula darah, dan pada akhirnya meningkatkan risiko komplikasi diabetes.

10. Obat tiroid

Pada orang dengan hipotiroidisme, kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, kulit kering, nyeri sendi, rambut rontok, dan haid tidak teratur.

Banyak pasien hipotiroidisme diberi resep levothyroxine atau obat tiroid lainnya untuk membantu menstabilkan hormon mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi bersamaan dengan obat tiroid dapat mengurangi penyerapan obat oleh tubuh, sehingga obat menjadi kurang manjur (Thyroid, 2008). Dan, pengaruhnya tidak kecil.

Laporan kasus pasien menunjukkan bahwa kopi dapat menurunkan penyerapan obat tiroid lebih dari separuhnya.

Kopi merupakan stimulan karena mengandung kafein. Karena efek stimulan dan dampaknya pada saluran pencernaan, kopi dapat mengubah cara tubuh menguraikan dan menyerap obat.

Jadi, sebaiknya jangan minum obat-obatan di atas bersama kopi, ya. Untuk lebih jelasnya konsultasikan dengan dokter.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah