Tradisi Munggahan Bermakna Spiritual dan Sosial, Sejak Kapan Mulai Ada? Ini Sejarahnya

- 9 Maret 2024, 22:09 WIB
Tradisi munggahan di Kalodran Kecamatan Walantaka Kota Serang Banten/Kabar Banten/Humaeroh Alwan
Tradisi munggahan di Kalodran Kecamatan Walantaka Kota Serang Banten/Kabar Banten/Humaeroh Alwan /

Makna Spiritual dan Sosial

Tradisi munggahan dilakukan beberapa hari sebelum puasa, tradisi ini mempunyai makna spiritual dan sosial.

Makna spiritual yaitu momen lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan diri dari dosa dan mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan.

Momen mendekatkan diri dengan Allah SWT diantaranya berupa mengadakan acara pengajian, ziarah ke makam orang tua atau keluarga dan orang lain.

Berziarah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan
Berziarah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan

Mengadakan pengajian dapat mengasah batin kita agar hati lebih tenang dan ziarah kubur bisa mengingatkan kita bahwa suatu saat kita juga akan dipanggil oleh Allah SWT.

Momen membersihkan diri dari dosa biasa diisi dengan acara salam-salaman sambil mohon maaf lahir batin agar selalu diberi keberkahan selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Momen mempersiapkan diri bisa berupa membersihkan tempat ibadah sehingga kegiatan bulan Ramadhan seperti tarawih, tadarusan bisa terasa tenang dan nyaman.

Membersihkan tempat ibadah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan
Membersihkan tempat ibadah, salah satu kegiatan tradisi munggahan/Kabar Banten/Humaeroh Alwan

Tradisi munggahan juga bermakna sosial yaitu momen kebersamaan yang bisa  menjadi ajang berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga, sanak saudara dan tetangga.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: Youtube Aneka Sejarah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x