Rezeki Itu di Langit Bukan di Bumi! Pelajaran Berharga dari Penjual Sate

- 14 April 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi terkait pelajaran berharga dari tukang sate, rezeki itu di langit bukan di bumi.
Ilustrasi terkait pelajaran berharga dari tukang sate, rezeki itu di langit bukan di bumi. /Pexels/xiomara-espinola

Sepanjang perjalanan bisa dengar kodok dan jangkrik lebih nyaman di kuping dari pada dengerin musik dari alat musik bikinan, coba anda pikir buat apa kita ngoyo bekerja siang malam?.

Jangan-jangan ketika muda bekerja keras ngumpulin uang, sudah tua uangnya dipakai ngobatin penyakit kita sendiri karena terlalu kerja keras, waktu muda itu banyak terjadi kan, banyak yang seperti demikian.

Dan jangan lupa Allah sudah mengakar rezeki kita, jadi buat apa kita ngejar-ngejar rezeki siang -malam?.

Rezeki tidak bakal tertukar, kalau kerja siang ada bagiannya begitupun kalau kerja malam ada bagiannya.

"Kalau kata pribahasa waktu adalah uang tapi jangan diterjemahkan tiap waktu untuk cari uang.

Waktu adalah uang artinya kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, karena waktu tidak bisa diulang, uang bisa dicari lagi, waktu lebih berharga dari uang, makanya saya lebih memilih waktu daripada uang".

"Waktu saya ngobrol dengan anda, ini jauh lebih berharga ketimbang saya bikin sate, kalau saya cuma bikin sate, di mata anda saya hanya akan dikenang sebagai penjual sate.

Tapi dengan ngobrol begini semoga saya bisa dikenang bukan cuma penjual sate, mungkin saya bisa dikenang sebagai orang yang punya arti dalam hidup, anda sebagai pelanggan saya kita bisa bersahabat.

Baca Juga: Kisah Mbah Jum yang Membuat Para Bidadari dan Penduduk Langit Iri

Waktu saya jadi berguna juga buat saya, begitu juga buat anda.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @qolbu_muslim


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah