Network
KABAR BANTEN - Nama Mak Lampir tentunya tidak ada yang tak mengenalnya di Indonesia, tawanya yang khas mengandung aura mistis akrab di telinga sejak era tahun 80-an melalui sandiwara radio yang berjudul misteri Gunung Marapi.
Kisah Mak Lampir yang beredar dari cerita radio itu kemudian diadaptasi ke layar lebar di era tahun 90-an dengan judul Perempuan Berambut Api dan Cambuk Api.
Kepopulerannya di layar lebar, kemudian kisah atau cerita Mak Lampir ini diteruskan di era tahun 2000 dengan judul serupa, namun dalam latar era yang lebih modern.
Baca Juga: Misteri dan Mitos Pesugihan Makam Ngujang Tulungagung, Ada Kera Gaib Hingga Petilasan Sunan Kalijogo
Lantas sebenarnya siapakah Mak Lampir? Mengapa ia begitu terkutuk di mata pemirsa atau para pendengar radio.
Sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui kanal YouTube Creative Hamdi, berikut ini asal usul kisah Mak Lampir, makhluk gaib dari Gunung Marapi Sumatera Barat.
Konon ceritanya Mak Lampir merupakan seorang putri dari kerajaan kuno yang bernama Campa yaitu sebuah kerajaan yang pernah menguasai daerah yang sekarang termasuk Vietnam Tengah dan Selatan yang diperkirakan ada pada abad ke-7 hingga tahun 1832.
Menurut beberapa cerita, nama Mak Lampir sebenarnya adalah Siti Lampir Maemunah, legenda Mak Lampir juga sebenarnya berada dari Sumatera Barat.
Mitologi kisah Mak Lampir ini cukup terkenal di beberapa wilayah di tanah Sumatera, seperti Kabupaten Agam dan Bukut Tinggi tempat Gunung Marapi berada.
Bahkan legenda Mak Lampir juga sering dikaitkan dengan cerita legenda 7 Manusia Harimau yang juga berasal dari Sumatera Barat sebagian lagi di Provinsi Bengkulu dan Lampung.
Semasa remaja Mak Lampir adalah seorang gadis yang cantik, baik dan sangat pemalu, lalu ketika beranjak dewasa ia jatuh cinta dengan seorang pemuda pengembara yang dikenal dengan panggilan Datuk.
Diketahui Panglima Kumbang yang merupakan seorang bangsawan yang bergelar Datuk dan seorang Panglima dari alam kegelapan.
Datuk Panglima Kumbang ini disebut-sebut dapat merubah wujudnya menjadi seekor macan kumbang dan harimau.
Cinta Mak Lampir pun tidak bertepuk sebelah tangan, karena pada kenyataannya Sang Datuk Panglima Kumbang juga menyukai Mak Lampir.
Namun, sayangnya kedua sejoli itu harus menerima kenyataan jika hubungan keduanya tidak mendapatkan restu, karena pihak kerajaan Campa mengetahui Sang Datuk Panglima Kumbang ini berasal dari kaum siluman, begitupun sebaliknya.
Sakit hati dengan kedua orang tuanya, kemudian Mak Lampir memutuskan untuk melarikan diri dan menyepi di kaki Gunung Marapi.
Kemudian Mak Lampir bertapa agar bisa masuk ke alam siluman dan menemukan pujaan hatinya Datuk Panglima Kumbang.
Tapi sayang, upaya Mak Lampir tidak membuahkan hasil, dimana dalam bertapanya itu Mak Lampir bertemu dengan seorang pertapa lain yang akhirnya menjadi gurunya.
Dari situlah Mak Lampir menjadi seorang wanita yang sangat sakti, diketahui guru Mak Lampir itu bernama nenek Cerintil yang bisa dibilang cukup sakti mandraguna dari aliran hitam anggrek jingga.
Baca Juga: 6 Ciri Anak Kecil Pilihan dari Khodam Leluhur, Bisa Terlihat Sejak Masih dalam Kandungan
Dikisahkan bahwa nenek Cerintil ini adalah seorang pertapa yang berasal dari Pulau Jawa yang memuja Battarakala.
Battarakala adalah sosok dewa yang simbolkan sebagai raksasa yang berwajah sangat menyeramkan.
Karena telah memiliki kesaktian, akhirnya Mak Lampir mencoba untuk mencari Sang pujaan hati melalui penjelajahan ke alam siluman.
Hingga pada suatu hari, Mak Lampir mendapat kabar bahwa Datuk Panglima Kumbang tewas dalam sebuah pertempuran.
Ketika mendengar kabar tersebut hancur sudah hati Mak Lampir, namun dengan kesetiaannya nenek Cerintil kemudian membekali Mak Lampir dengan sebuah ilmu yang mampu membangkitkan kaum siluman yang telah mati.
Hanya saja kecantikan Mak Lampir harus menjadi timbalnya, tapi Mak Lampir pun akhirnya menerima syarat itu dan berhasil membangkitkan Datuk Panglima Kumbang.
Akan tetapi paras Mak Lampir itu sudah tidak cantik lagi, berubah buruk rupa dan juga begitu menyeramkan.
Meskipun dengan wajahnya yang buruk rupa dan menyeramkan, tapi Mak Lampir berharap Datuk Panglima Kumbang tetap mencintainya dan menerimanya dengan tulus.
Tapi apa yang terjadi malah sebaliknya, dimana pengorbanan yang dilakukan Mak Lampir malah bertepuk sebelah tangan.
Sakit hati dengan perlakuan Sang pujaan hati, hingga memicu yang tidak berkesudahan dalam diri Mak Lampir, dia berjanji akan terus menerangi kaum siluman dan Datuk Panglima Kumbang.
Untuk terus menerangi kaum siluman, lalu Mak Lampir menggalang kekuatan dengan jin penguasa Gunung Merapi di Pulau Jawa.
Selain untuk menggalang kekuatan dengan bangsa jin, tujuan pindahnya Mak Lampir ke Pulau Jawa adalah untuk membuat ilmu dimilikinya menjadi semakin sempurna.
Keberadaan Gunung Merapi di Pulau Jawa, Mak Lampir jadikan sebagai tempat persemayaman dan mendirikan sebuah kerajaan gaib.
Karena hal tersebut, mitosnya konon Mak Lampir bisa hidup hingga ratusan tahun tidak bisa mati dan akan terus mengganggu manusia, terutama pasangan sejoli.
Kerajaan jin itulah yang diyakini oleh masyarakat sekitar yang membuat Gunung Merapi menjadi terkenal sangat angker dan menyeramkan.
Dari kisah Mak Lampir ini pada akhirnya menjadi suatu mitos yang paling melegenda di Indonesia.
Baca Juga: Punya Kekuatan Gaib! Inilah Misteri dan Mitos Pusaka Bambu Pethuk
Sudah banyak cerita-cerita yang berhubungan dengan kisah Mak Lampir yang di buat film, bahkan sudah banyak menjadi inspirasi dari cerita sinetron yang ada di Indonesia.
Terlepas dari benar atau tidaknya cerita atau kisah Mak Lampir ini, namun pada kenyataanya kultur dan budaya di Indonesia hingga kini masih sangat kental dengan kepercayaan gaib.
Itulah informasi tentang cerita atau kisah Mak Lampir, Sang makhluk gaib legendaris yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, semoga informasi ini bermanfaat.***
