Plot Twist Kasus Fat Cat, Kisah Tragis dan Penyelesaian Akhir

- 24 Mei 2024, 07:05 WIB
Jembatan Fat Cat mengakhiri hidupnya di penuhi dengan bunga dan burger
Jembatan Fat Cat mengakhiri hidupnya di penuhi dengan bunga dan burger /

KABAR BANTEN - Kasus kematian tragis seorang gamers asal China yang dikenal dengan nama Fat Cat telah menyita perhatian publik sejak April 2024.

Fat Cat, yang bernama asli Li Wei, meninggal dunia pada usia 21 tahun setelah melompat dari Jembatan Yangtze di Chongqing.

Insiden ini awalnya tidak banyak mendapat perhatian, namun berubah drastis setelah saudara perempuannya, Liu Yi, memposting tentang tragedi ini di platform media sosial Douyin dan Weibo.

Baca Juga: Tragedi Fat Cat, Gamer Asal China yang Tewas Tragis Setelah Putus Cinta

Latar Belakang Kasus

Fat Cat adalah seorang gamers yang cukup terkenal di komunitasnya. Ia dikenal tidak hanya karena keterampilannya dalam bermain game, tetapi juga karena kepribadiannya yang ramah dan menyenangkan.

Namun, kehidupan pribadinya tidak secerah karir gamenya. Selama lebih dari dua tahun, Fat Cat berpacaran dengan seorang wanita bernama Tan Zhu secara online.

Dalam postingannya, Liu Yi mengungkapkan bahwa selama hubungan tersebut, Fat Cat telah mentransfer total 510.000 yuan (sekitar 1,1 miliar rupiah) kepada Tan Zhu.

Liu Yi menuduh bahwa Tan Zhu telah menipu dan manipulasi Fat Cat secara finansial, yang berkontribusi pada keputusannya untuk mengakhiri hidupnya.

Perkembangan Penyelidikan

Pada 7 Mei 2024, kasus ini menjadi viral dan menyita perhatian publik luas.

Netizen menyerang Tan Zhu dengan berbagai tuduhan dan hinaan, yang menyebabkan Tan Zhu menerima banyak komentar mengancam yang berdampak serius pada kehidupan pribadinya.

Namun, pihak berwenang tidak tinggal diam. Investigasi mendalam dilakukan oleh Biro Keamanan Umum Kota Chongqing untuk mengungkap kebenaran di balik tuduhan tersebut.

Pada 21 Mei 2024, polisi Chongqing merilis surat pernyataan yang menyatakan bahwa Tan Zhu sebenarnya tidak bersalah.

Investigasi mengungkap bahwa hubungan antara Fat Cat dan Tan Zhu adalah hubungan yang nyata dan bukan hanya sekadar hubungan online.

Mereka telah berpacaran dengan identitas asli mereka dan telah bertemu secara langsung beberapa kali.

Bahkan, mereka telah memiliki rekening bank bersama, di mana keduanya menabung untuk merencanakan masa depan mereka bersama.

Berdasarkan laporan investigasi, diketahui bahwa Fat Cat mentransfer uang kepada Tan Zhu sebanyak 317 kali dengan total 799.000 yuan (sekitar 1,7 miliar rupiah).

Sementara itu, Tan Zhu juga mentransfer uang kepada Fat Cat sebanyak 179 kali dengan total 463.000 yuan (sekitar 1 miliar rupiah).

Hal ini menunjukkan bahwa transaksi keuangan tersebut bukanlah satu arah, melainkan saling berbagi dan menabung bersama untuk tujuan bersama.

Penyelidikan juga mengungkap bahwa Liu Yi, saudara perempuan Fat Cat, memainkan peran penting dalam menciptakan narasi negatif terhadap Tan Zhu.

Liu Yi diduga memanipulasi informasi dan mengarahkan netizen untuk menyerang Tan Zhu.

Bahkan, Liu Yi menyebarkan alamat, akun Douyin, dan informasi pribadi lainnya tentang Tan Zhu, yang semakin memperparah situasi.

Akibat dari tindakan Liu Yi, Tan Zhu menghadapi tekanan mental dan ancaman keselamatan yang serius dari netizen di seluruh dunia.

Setelah melalui proses mediasi, keluarga Liu Yi dan Tan Zhu akhirnya mencapai penyelesaian.

Pada 11 Mei 2024, Biro Keamanan Umum Chongqing memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus penipuan yang dilaporkan oleh Liu Yi.

Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan semua bukti yang ada dan mediasi yang dilakukan antara kedua belah pihak.

Tan Zhu setuju untuk mengembalikan semua selisih transaksi keuangan yang terjadi selama hubungan mereka dengan Fat Cat.

Hal ini dilakukan untuk menutup kasus dan sebagai tanda itikad baik dari Tan Zhu.

Liu Yi juga mengakui kesalahannya dan perilaku ilegalnya, serta meminta maaf kepada Tan Zhu dan publik atas tindakannya.

Kesimpulannya, kasus ini merupakan contoh tragis dari bagaimana hubungan pribadi dan tekanan publik dapat menyebabkan konsekuensi yang fatal.

Fat Cat, seorang gamers muda dengan masa depan cerah, mengakhiri hidupnya karena tekanan mental dan emosional yang dialaminya.

Tuduhan penipuan yang dilontarkan oleh saudara perempuannya terhadap pacarnya, Tan Zhu, ternyata tidak berdasar setelah penyelidikan mendalam oleh pihak berwenang.

Baca Juga: 7 Kesalahan Ini Tidak Akan Dilakukan oleh Pria yang Benar-benar Cinta

Kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya, serta dampak serius dari cyberbullying dan tekanan sosial.

Penyelesaian kasus ini, meskipun tragis, memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi, kepercayaan, dan kejujuran dalam setiap hubungan.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Instagram/@cettamandarin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah