Sejarah Perang Pertama Manusia di Megiddo, Dibawah Kepemimpinan Firaun Thutmose III

1 Februari 2022, 12:27 WIB
Kota Kuno Megiddo yang menjadi tempat sejarah perang pertama manusia. /jdblack/pixabay.com

 

KABAR BANTEN - Sejarah perang pertama manusia di Megiddo, tentu bukan perang dunia pertama yang memporakporandakan tatanan dunia, tetapi sebelumnya juga ada perang besar yang terjadi pada tahun-tahun sebelum masehi.

Namun, sejarah perang pertama manusia di Megiddo, menjadi sejarang perang pertama yang didokumentasikan dalam sejarah perang modern.

Banyak peneliti dan pecinta sejarah perang dan militer tahu puluhan ribu perang dan pertempuran, tapi, hanya sedikit yang bisa menyebutkan sejarah perang pertama manusia, yang terdokumentasikan.

Sejarah perang pertama manusia di Megiddo tentunya membawa dampak yang besar dalam peradaban selanjutnya, baik dampak positif maupun negative.

Baca Juga: Sejarah Alexander Agung, Penaklukan Makedonia, Ekspedisi yang Mengakhiri Hidupnya

Perang pertama umat manusia

Perang Megiddo adalah perang yang terdokumentasi paling awal dalam sejarah yang terjadi pada abad ke-15 SM.

Perang antara pasukan Mesir dengan pasukan pemberontak gabungan negara-negara bawahan Kanaan yang dipimpin Raja Kadesh.

Perang berawal dari kematian Firaun Hatshepsut yang harus memberikan tahtanya kepada Thutmose III yang masih muda.

Baca Juga: Sejarah Anak-anak Napoleon Bonaparte, Kaisar Pertama Perancis, Nomer 1 Nasibnya Tidak Terduga

Firaun Thutmose III yang dianggap masih muda dijadikan kesempatan bangsa Kanaan untuk melepaskan diri kekuasaan Mesir di bawah raja Firaun Thutmose III.

Pertempuran Megiddo berakhir dengan kemenangan Mesir, sementara pasukan Kanaan melarikan diri ke Kota Megiddo, yang kemudian berlanjut terjadi pengepungan kota tersebut.

Firaun Thutmose III yang masih dianggap muda saat itu, menjadikan Kerajaan Mesir dikendalikan oleh ibunya, namun ia tidak bisa dianggap anak muda biasa, sebelumnya ia telah menjadi tentara selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Sejarah Runtuhnya Peradaban Suku Maya dan Penyebabnya

Perang tak terduga

Firaun Thutmose III menyadari bahwa rute ke pusat kota Megiddo melalui Aruna sangat berbahaya sehingga tidak ada komandan yang berani melewati ngarai dan mempertaruhkan pasukannya.

Firaun Thutmose III juga beralasan bahwa para pemberontak akan membiarkannya tanpa perlindungan karena mereka tidak mengharapkan jalan yang begitu berbahaya dari Mesir.

Firaun Thutmose III adalah tipe komandan yang tidak takut dengan risiko jika apa yang dihasilkan lebih besar dari yang dikorbankan.

Jadi Firaun Thutmose III mengambil risiko dan seperti yang ia harapkan, jalannya tidak dijaga dan orang Mesir tiba di Kota Megiddo lebih awal dari yang diharapkan.

Baca Juga: 5 Negara Tua yang Masih Ada Saat Ini, Usianya ada yang Mencapai 3.000 Tahun

Kemunculan Firaun Thutmose III yang tiba-tiba membuat pasukan Kanaan terkejut membuat pasukan koalisi Kanaan tak terkendali, panik.

Serangan yang mendadak dan pengepungan Kota Megiddo selama 7 bulan dengan mambuat parit dan tembok di sekeliling membuat pasukan dan penduduk kota tersebut terkurung.

Dan akhirnya dalam perang tersebut pasukan Mesir memenangkan pertempuran yang menentukan hegemoni Mesir di wilayah tersebut selama berabad-abad.

Dan 3.375 tahun kemudian Perang Dunia I, Jenderal Inggris Allenby, seorang sarjana sejarah kuno yang rajin, dihadapkan pada pilihan yang sama seperti yang dihadapi Firaun Thutmose III oleh pasukan Turki.

Jenderal Inggris Allenby menggunakan manuver yang sama seperti yang dilakukan Firaun Thutmose III untuk mengalahkan Turki.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler