Sejarah Ginseng, Obat Mujarab untuk Banyak Penyakit, di China Dikenal pada Abad 1 SM

1 Februari 2022, 13:35 WIB
Ilustrasi sejarah ginseng di dunia. /Botanicals Plus

 

KABAR BANTEN – Siapa yang tidak tahu sejarah Ginseng, obat mujarab untuk banyak penyakit, yang memiliki manfaat dari pucuk hingga akar.

Ginseng, sebagai obat mujarab untuk banyak penyakit juga tumbuh di Vietnam dan Jepang, selain itu di Amerika Utara, di Asia Timur seperti di India, Thailand, Cina, Korea, Indonesia, dan, di Rusia.

Ginseng adalah tanaman herba yang menjadi obat mujarab untuk banyak penyakit, yang tumbuh di masa Neogen dan Paleogen, lebih dari satu juta tahun yang lalu.

Ginseng, obat mujarab untuk banyak penyakit, memiliki batang soliter, tidak bercabang dengan jumlah daun tergantung pada umur tanaman, bunga kecil, kehijauan, dengan aroma yang lembut.

Dalam catatan sejarah, tanaman Ginseng pertama kali digunakan di China kuno sebagai obat-obatan "Shen-nong-ben cao", yang berasal dari abad ke-1 SM, meskipun dalam pengobatan tradisional Timur juga telah digunakan setidaknya selama 4-5 milenium.

Baca Juga: Media Ternama di Korea Selatan Bocorkan Rencana Timnas U-19 TC di Negeri Ginseng

Dalam perjalanan waktu, Ginseng masuk ke Eropa pada abad ke-9 dan menyebar ke Asia dibawa oleh pedagang Arab pada akhir abad ke-13 dalam pelayaran Marco Polo.

Namun, Ginseng mulai dikenal dan banyak disukai pada tahun 1610 saat para pedagang Belanda tertarik membawanya dijadikan barang dagangannya, dan didistribusikan dengan nama Latin Ginzen atau Panax.

Di Timur, popularitas Ginseng terus meningkat dan dianggap sebagai kekayaan terbesar, sehingga Kaisar Tiongkok saat itu mengirimkannya sebagai hadiah kepada Raja Prancis, Louis XIV.

Pada tahun 1725, Paus di Vatikan menerima kiriman ginseng dan sejak saat itu, Ginseng di Eropa mulai dikenal luas.

Rusia, pertama kali belajar tentang Ginseng pada tahun 1675 dari karya duta besar Rusia untuk Cina, Boyar N. G. Spafariy.

Baca Juga: Obat Sakit Kepala dari Tumbuhan, Ampuh Tanpa Efek Samping, Bisa Diminum hingga Dioles

Ginseng sejati hanya ditemukan di Asia, spesies yang berkerabat dekat Ginseng berdaun lima, tumbuh di hutan Amerika Utara.

Pada tahun 1718, misionaris Prancis, Lafito, yang tinggal di antara suku Iroquois di Kanada, melaporkan bahwa orang India mengumpulkan tanaman yang mirip dengan ginseng dan menyebutnya kaki manusia, dan digunakan sebagai obat berbagai penyakit.

Selanjutnya, jenis ginseng tersebut ditemukan di bagian lain Amerika Utara, gelombang demam ginseng telah dimulai, pada tahun-tahun awal, lebih dari 200 ton tanaman gingseng dikumpulkan setiap tahun di hutan Amerika.

Perburuan gingseng yang sporadis menyebabkan menipisnya cadangan dan pada akhir abad ke-19 tidak lebih dari 50 kg akar diekspor dari Amerika setiap tahun.

Baca Juga: Pengobatan Tradisional Masyarakat Baduy Terbilang Unik, Manfaatkan Tumbuhan yang Ada di Alam

Ginseng yang ditanam dipertanian oleh orang Jepang disebut wortel Korea, di Korea sendiri ginseng telah dibudidayakan di kebun sejak abad ke-10.

Hutan Cina, di mana ginseng telah dipanen selama ribuan tahun habis di pertengahan abad ke-19, setiap tahun Wilayah Ussuri menjadi tempat paling produktif untuk mengekstrak akarnya.

Pada awal abad ke-20, organisasi perusahaan pertambangan Yu Briner di Tetyukha merekrut orang-orang Cina untuk perburuan ginseng di hutan liar.

Penjualan Gingseng dari alam liar terus meningkat meskipun dilakukan dengan melakukan ekspor ilegal ke luar negeri, dan mengakibatkan Ginseng liar yang ada sekarang makin menipis dan tidak lama lagi mungkin akan habis.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler