Dikira Kiamat, Hujan Aneh Berwarna Merah Mirip Darah, Mengguyur Kerala India Tahun 1957

1 Maret 2022, 18:25 WIB
Ilustrasi 'hujan darah' yang dikira kiamat pernah mengguyur KErala India pada tahun 1957. /Tangkapan layar Youtube Sisi Terang

 

KABAR BANTEN-Banjir merupakan salah satu bencana hidrometeorlogi yang menjadi ancaman setiap musim hujan tiba, yang telah memakan korban jiwa hingga harta.

Dari bencana banjir yang diakibatkan curah hujan dengan intensitas tinggi dan berlangusng lama, di antaranya ditandai dengan meluapnya sungai dan drainase.

Namun di balik bencana banjir yang diakibatkan curah hujan tinggi yang ditandai meluapnya sungai hingga masuk pemukiman, terdapat kejadian aneh dari peristiwa presipitasi berwujud cairan atau jatuhnya cairan dari atmosfer berwujud cair tersebut.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari Youtube Sisi Terang, terdapat hujan aneh yang pernah terjadi di berbagai belahan dunia, salah satunya hujan air berwarna merah seperti darah yang terjadi di India.

Baca Juga: Prakiraan Curah Hujan di Bulan Maret 2022, Bakal Terjadi di Wilayah Ini, Berikut Ini Hasil Analisa BMKG

Saat itu, semuanya tampak berjalan seperti biasa di negara bagian Kerala, India, pada Juli 1957. Para penduduk sudah memenuhi jalan dan siap beraktivitas, namun tiba-tiba hujan mulai mengguyur mereka.

Semuanya menjerit ketakutan sambil berlarian ketika hujan yang mengguyurberwarna merah seperti darah, hingga membuat situasi tiba-tiba mencekam mirip di film horor.

Bukan tanpa sebab, tetesan ari hujan yang mengguyur ternyata berwarna merah seperti darah. Panik, karena pakaian mereka berubah menjadi warna merah hingga membuat orang-orang yang kehujanan berpikir kiamat.

Para ilmuwan pun menelusuri, dengan dugaan awal hujan ‘darah’ tersebut disebabkan ledakan meteorit.

Namun dalam penelitian berikutnya, terungkap hasil teori lain yang mengngkap warna merah hingga membuat junar ‘darah’ tersebut.

Telisik punya telisik, hujan berwarna merah mirip darah tersebut ternyata berasal dari spora alga yang terbawa angin.

Kemudian tercampur dengan awan hujan dan terbentuklah hujan merah mirip darah yang cantik sekaligus menakutkan.

Hujan jenis lain juga pernah menggemparkan penduduk di sekitar Washington dan Oregon, Amerika Serikat, yang kali ini berwarna putih mirip susu.

Fenomena hujan susu, juga telah mengejutkan para ilmuwan hingga saat meneliti tetesannya tidak bisa menjelaskan asal muasalnya.

Namun setelah melalui pemikiran panjang, mereka akhirnya menyimpulkan dua hal. Pertama, angin bisa saja membawa abu vulkanik dari gunung berapi di Rusia karena bercampur dengan air tetesnya berwarna putih dan kedua karena debu dari danau di Oregon Tengah bagian Selatan.

Selain hujan 'darah', juga terdapat hujan warna lain pada musim panas tahun 2002 yakni hujan berwarna hijau, yang turun di dekat Kolkata.

Wujudnya mirip airan asam yang membahayakan, tapi ternyata bahan penyusunnya hanyalah bunga dan serbuk sari dari bunga Mangga.

Baca Juga: PERINGATAN DINI Wilayah Banten!, Waspadai Potensi Hujan Sedang hingga Lebat, Siang, Malam dan Dini Hari

Hujan serupa juga pernah terjadi di Moskow, Rusia. Namun bedanya, bahan penyusunnya berupa serbuk sari pohon betula. Ssaat melihat air hujan berwarna hitam, mengira hari kiamat akan segera datang.

Akan tetapi, hujan hitam terbentuk dari campuran air dan debu vulkanik atau debu kosmik yang disebabkan oleh partikel debu dari dalam bumi selama jutaan tahun atau debu yang terbang di luar angkasa mungkin umurnya lebih tua dari sistem tata surya.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: YouTube Sisi Terang

Tags

Terkini

Terpopuler