Pil Antivirus Covid-19 Molnupiravir Dikembangkan di AS, Ini Hasil Uji Cobanya

- 2 Oktober 2021, 08:08 WIB
Ilustrasi pil antivirus Covid-19 tengah dikembangkan produsen AS yang telah memasuki ujicoba tahap 3.
Ilustrasi pil antivirus Covid-19 tengah dikembangkan produsen AS yang telah memasuki ujicoba tahap 3. /Tangkapan layar merck.com

KABAR BANTEN - Terobosan potensial yakni pil antivirus Covid-19, molnupiravir, tengah dikembangkan produsen obat AS Merck and co. 

Dengan pil antivirus Covid-19, molnupiravir tersebut, dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko tertular corona parah.

Para ahli menyebut pil antivirus Covid-19 molnupiravir, merupakan terobosan yang sangat potensial.

Baca Juga: Sudah 4 Juta Orang Sembuh dari Covid-19, Per Hari Capai 3.077 Pasien, Bagiamana Jumlah Positif dan Meninggal?

Pilihan pengobatan saat ini seperti remdesivir antivirus infus Gilead Sciences Inc dan deksametason steroid generik, keduanya diberikan setelah pasien dirawat di rumah sakit.

Sementara, pil antivirus Covid-19 ini lebih sederhana dan kebalikan dari remdesivir maupun deksametason steroid.

"Ini akan mengubah dialog seputar cara mengelola Covid-19," kata Chief Executive Merck Robert Davis, dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari Reuters, Jumat, 1 Oktober 2021.

Berdasarkan hasil dari uji coba tahap 3, sangat kuat sehingga penelitian dihentikan lebih awal atas rekomendasi pemantau luar.

Jika mendapat otorisasi, molnupiravir, yang dirancang untuk memasukkan kesalahan ke dalam kode genetik virus, akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk Covid-19.

Merck dan mitranya Ridgeback Biotherapeutics mengatakan berencana untuk mencari otorisasi penggunaan darurat AS untuk pil tersebut.

Sehingga, bisa sesegera mungkin dan untuk membuat aplikasi peraturan di seluruh dunia.

Baca Juga: Angka Kehamilan Meledak di Masa Pandemi Covid-19, Data BKKBN Mengejutkan, Ternyata Ini Penyebabnya

“Antivirus oral yang dapat memengaruhi risiko rawat inap hingga tingkat seperti itu akan mengubah permainan,” kata Amesh Adalja, sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins.

Sementara itu, Ridgeback Biotherapeutics hari mengumumkan bahwa molnupiravir (MK-4482, EIDD-2801), obat oral yang diteliti obat antivirus, secara signifikan mengurangi risiko rawat inap atau kematian.

"Hingga Hari ke 29, tidak ada kematian yang dilaporkan pada pasien yang menerima molnupiravir, dibandingkan dengan 8 kematian pada pasien yang menerima plasebo," dikutip dari merck.com.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah