Baca Juga: Covid-19 atau Flu Influenza, Gejalanya Sangat Mirip, Begini Cara Membedakannya
Hasil penelitian tersebut dilakukan terhadap 253 orang pasien yang dirawat di Galilee Medical Center di Nahariya, Israel, antara 7 April 2020 dan 4 Februari 2021, sebelum munculnya omicron yang sangat menular.
Dr Amiel Dror mengatakan, temuan tersebut menunjukkan bahwa vitamin D membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus yang menyerang sistem pernapasan, menurutnya, ini sama relevannya untuk omicron seperti halnya untuk varian sebelumnya.
Studi ini tidak membuktikan bahwa vitamin D melindungi dari Covid 19, juga tidak memberikan alasan untuk menghindari vaksin dan mengonsumsi vitamin sebagai gantinya.
Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 di 6 Provinsi Lampaui Puncak Saat Varian Delta
Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris, vaksin mengurangi risiko rawat inap untuk infeksi omicron, terutama setelah vaksinasi ulang, hingga 90 persen.
Sebagian besar vitamin D berasal dari sinar matahari langsung yang diterima kulit, ini juga ditemukan dalam makanan seperti minyak ikan, jamur, kuning telur, dan suplemen makanan.
Bahkan dari penelitian menunjukkan korelasi positif antara kadar vitamin D yang rendah pada pasien Covid 19 yang parah, namun, para ilmuwan Israel tidak menjelaskan apakah kekurangan vitamin D terjadi sebelum atau setelah sakit.
Meskipun ada data baru dari Israel, tapi masih belum tahu apakah kadar vitamin D yang rendah pada orang yang terpapar Covid 19 menyebabkan penyakitnya menjadi parah.
Peneliti Israel telah memperingatkan bahwa vitamin D adalah satu bagian dari teka-teki kompleks di pusat penyakit Covid 19 yang parah, selain komorbid, kecenderungan genetik, kebiasaan diet, dan faktor geografis.***