Gelombang Aksi Unjuk Rasa Menentang Pengeboman di Gaza Palestina Pecah di Korea Selatan

- 6 November 2023, 07:10 WIB
Ilustrasi Palestina.
Ilustrasi Palestina. /Reuters/Ammar Awad

 

KABAR BANTEN - Pada tanggal 28 Oktober 2023, masyarakat Korea Selatan termasuk organisasi progresif Nodongja Yeondae dan warga Palestina yang tinggal di Korea Selatan menggelar unjuk rasa menentang serangan Israel di Gaza di sekitar Kedutaan Besar Israel di Jung-gu, Seoul.

Dirangkum dari media online newscj.com, jejusori.net dan segye.com, dalam aksi protes tersebut, mereka mengangkat spanduk tangan dengan tulisan "Israel, hentikan pemboman di Gaza" dan mengeluarkan seruan serupa.

Hal tersebut rupanya tak mendapat respon yang positif dari pemerintah Korea Selatan. Kemudian, Pada tanggal 4 November 2023, sekitar 90 organisasi masyarakat berkumpul untuk "Tindakan Darurat Masyarakat Korea Bersatu dengan Palestina" di dekat Kedutaan Besar Israel di Jongno-gu, Seoul. Tujuannya untuk menyelenggarakan demonstrasi menentang serangan terhadap warga sipil. Diperkirakan 500 orang ikut serta, memegang spanduk bertuliskan "Israel, responlah terhadap gencatan senjata" dan "Hentikan pembantaian massal."

Baca Juga: Miris! Masyarakat Palestina Bertahan Hidup di Negaranya Sendiri yang Dianggap Penduduk Ilegal

Selama aksi, terlihat performa "die-in" yang menggambarkan partisipan berbaris dan berbaring seolah-olah mereka menghadapi serangan udara seperti yang terjadi di Gaza. Seorang dokter yang aktif dalam Praktik Kesehatan untuk India (PHM) Korea, Choi Gyu-jin, berbicara tentang situasi medis darurat di Gaza. Choi menyampaikan bahwa 16 dari 36 rumah sakit di Gaza terpaksa berhenti beroperasi karena serangan dan kekurangan bahan bakar. Bahkan, rumah sakit kanker satu-satunya di wilayah itu juga terhenti akibat kekurangan bahan bakar dan serangan.

Seorang warga Amerika keturunan Yahudi, Jake Albert, menegaskan bahwa ribuan Yahudi Amerika menuntut gencatan senjata dengan moto "Not in our name" dan menolak kebijakan Israel terhadap Palestina. Albert menyatakan kehadirannya di acara tersebut untuk memperbaiki persepsi yang keliru bahwa mendukung atau mengkritik pemerintah Israel berarti mendukung atau menentang seluruh komunitas Yahudi.

Partisipan protes memiliki beragam alasan untuk bergabung, termasuk seorang ibu yang membawa tiga anaknya yang mengungkapkan kekhawatiran atas penderitaan anak-anak di Gaza. Seorang peserta lain menyatakan keprihatinannya tentang kembalinya konflik meskipun Korea merayakan 70 tahun perdamaian dan mencari pemahaman yang lebih mendalam melalui protes daripada melalui liputan berita biasa.

Baca Juga: Sikapi Situasi di Palestina Terkini, Forum Pemred PRMN Sampaikan 4 Pernyataan Tegas

Selain itu, aksi mendesak juga diselenggarakan di depan gedung pemerintahan Jeju pada 5 November 2023 pukul 19.00 yang menyerukan penghentian segera terhadap konflik di Gaza oleh Kangjeong Perdamaian Network

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x