Network
KABAR BANTEN - Iran gagal mendapatkan dukungan dari negara-negara Arab untuk usulannya agar mereka menghentikan hubungan dengan Israel, yang terlibat dalam konflik sengit di Gaza saat ini.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari berbagai sumber, Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengungkapkan hal ini ketika ia berkunjung ke Riyadh, Arab Saudi, untuk mengikuti KTT Liga Arab dan KTT OKI yang diadakan secara khusus, pada hari Sabtu (11 November 2023).
Iran mengusulkan agar negara-negara Arab yang menghasilkan minyak menolak mengirimkan minyak ke Israel. Iran juga menginginkan negara-negara Arab memberlakukan sanksi ke Israel. Usulan serupa juga datang dari Aljazair dan Lebanon, menurut Iran International pada hari Rabu (15 November 2023).
“Kami mendukung Hamas yang melawan Israel. Kami tidak punya pilihan lain selain berperang dengan Israel," ujar Raisi dalam pidatonya.
1. Negara-negara Arab lain menolak usulan ini.
Usulan Iran, Aljazair, dan Lebanon untuk menghentikan hubungan dengan Israel ditolak oleh negara-negara Arab lainnya. Beberapa negara Arab bahkan sudah menjalin hubungan normal dengan Israel sejak 2020. Negara-negara itu adalah Uni Emirat Arab dan Bahrain.
“Uni Emirat Arab dan Bahrain termasuk di antara negara-negara yang menolak usulan Iran,” kata seorang diplomat yang tidak mau disebutkan namanya kepada Times of Israel.
2. Agresi Israel ke Palestina mendapat kecaman dari OKI dan Liga Arab
KTT gabungan Liga Arab dan OKI diadakan sehari lebih awal dari jadwal semula. Kedua organisasi ini mengeluarkan resolusi bersama yang mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel, termasuk pembebasan Gaza, Tepi Barat, dan Al Quds Al Sharif.
