Rumah Sakit Indonesia di Gaza Tak Bisa Beroperasi Lagi!

- 18 November 2023, 12:00 WIB
Potret RS Indonesia di Gaza Palestina.
Potret RS Indonesia di Gaza Palestina. /Tangkap layar /instagram @ahdan.kinoi

KABAR BANTEN - Akibat perang Israel-Hamas, RS Indonesia di Gaza Tutup Sementara! RS Indonesia yang berada di Jalur Gaza utara harus menghentikan pelayanannya karena kekurangan bahan dan lonjakan pasien akibat konflik Israel-Hamas.

Menurut laporan Al Arabiya dan Al Jazeera pada Jumat (17/11/2023), kondisi terkini di RS Indonesia disampaikan oleh koresponden Al Arabiya di lokasi dan Direktur RS Indonesia Atef al-Kahlout.

Video yang direkam dari rumah sakit di Beit Lahiya itu memperlihatkan orang-orang Palestina yang terluka mengular di koridor-koridor rumah sakit dan tergeletak di antara genangan darah.

Al-Kahlout mengatakan bahwa setidaknya 45 pasien di RS Indonesia memerlukan ‘tindakan bedah secepatnya’.

“Kami tidak punya layanan lagi… kami tidak punya tempat tidur lagi untuk para pasien,” ujar al-Kahlout saat berbicara dengan Al Jazeera pada hari Kamis (16/11) waktu setempat.

Meski RS Indonesia bisa menampung 140 pasien, al-Kahlout mengatakan bahwa sekarang ada sekitar 500 pasien di dalam rumah sakit itu.

Dia bahkan menyatakan dirinya meminta ambulans untuk ‘jangan mengantar lebih banyak orang-orang yang terluka’ ke rumah sakit itu karena keterbatasan kapasitas.

Al-Kahlout mengatakan bahwa departemen-departemen yang ada di RS Indonesia ‘tidak mampu menjalankan tugas-tugas mereka’. Para tenaga kesehatan di rumah sakit itu mengeluhkan kekurangan pasokan yang sangat.

“Kami kehabisan tempat tidur,” kata salah satu tenaga kesehatan RS Indonesia saat mengajak koresponden Al Jazeera berjalan-jalan di gedung rumah sakit.

“Orang ini butuh unit perawatan intensif,” tambahnya, sambil menunjuk ke seorang pemuda yang terbaring di lantai saat ditangani oleh seorang perawat.

“Dan (di sini),” kata tenaga kesehatan itu sambil menunjuk seorang pasien yang kakinya dipotong, “Kami tidak punya obat”.
“Kami menangani orang-orang yang terluka dari Wadi Gaza sampai Beit Hanoon. Beberapa dari mereka sudah di sini selama 10 hari,” ujarnya.

Hampir 30.000 orang terluka sejak Israel membombardir Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu, setelah Hamas melakukan serangan mendadak terhadap wilayah Israel bagian selatan yang dikabarkan menewaskan sekitar 1.200 orang.

Serangan-serangan Israel di Jalur Gaza selama lebih dari sebulan terakhir dikabarkan telah membunuh lebih dari 11.400 orang, termasuk lebih dari 4.600 anak.

Israel juga sangat menghambat pasokan air, makanan, listrik dan bahan bakar. Lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan mengingatkan adanya ancaman kemanusiaan di wilayah kantong Palestina itu.

Seorang pejabat Hamas mengatakan pada Selasa (14/11) waktu setempat bahwa pengeboman dan operasi darat Israel terhadap Jalur Gaza telah membuat 25 rumah sakit, dari total 35 rumah sakit, tidak berfungsi secara baik.

“Mereka juga meruntuhkan 94 gedung pemerintah dan 253 sekolah,” kata seorang pejabat Hamas yang berada di Lebanon, Osama Hamdan, dalam konferensi pers di Beirut.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah