Apakah Pembangunan Kota Bawah Tanah Bisa Terjadi Di Dunia Nyata Seperti Pada Film Fiksi Ilmiah?

- 20 November 2023, 21:05 WIB
Stasiun Kereta yang Ada Di Bawah Tanah
Stasiun Kereta yang Ada Di Bawah Tanah /john_Ioannidis/Freepik

KABAR BANTEN - Melakukan pembangunan bawah tanah kemungkinan dapat memecahkan masalah bagi para perencana kota di masa depan. 

 

Helsinki, Ibu kota Finlandia dianggap sebagai kiblat dunia dalam hal pembangunan bawah tanah. 

Kota yang berhasil melakukan pembangunan bawah tanah ini hanya berpenduduk 650.000 jiwa dan oleh karena itu, kepadatan penduduk di wilayah perkotaannya tidak sebesar kota-kota seperti Manila, atau Paris, atau Singapura, atau Sydney.

Namun Helsinki sedang mengembangkan dan telah memutuskan bahwa mereka ingin tumbuh ke bawah, bukan ke atas atau ke luar. 

Pada tahun 2016, kota ini menjadi kota pertama di dunia yang menerbitkan Rencana Kota Bawah Tanah khusus yang berisi usulan pembangunan terpadu yang mencakup pertokoan, ruang perkantoran dan fasilitas rekreasi, serta transportasi, parkir, air. dan pasokan energi, dan pengelolaan limbah.

Dikutip Kabar Banten dari newsroom.unsw, perencanaan kota bawah tanah menurut pakar teknik geoteknik UNSW, Dr Asal Bidarmaghz, sangat penting jika pembangunan perkotaan bawah tanah sangat dibutuhkan untuk membuktikan keberhasilan jangka panjang di Australia dan tempat lain di seluruh dunia.

“Kita bisa membangun banyak infrastruktur yang mungkin dibutuhkan sebuah kota di bawah tanah, tapi itu membutuhkan perencanaan yang sangat tepat,” kata dosen Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan seperti dikutip Kabar Banten dari newsroom.unsw

“Kami telah berusaha semaksimal mungkin tanpa memiliki visi jangka panjang mengenai dampaknya terhadap isu-isu terkait iklim seperti efek pulau panas perkotaan. 

Sebenarnya terdapat banyak ruang bawah tanah yang tersedia di sebagian besar kota yang mengalami urbanisasi penuh untuk berbagai keperluan penggunaan dan pasokan energi. 

Namun, praktik-praktik tidak berkelanjutan yang serupa dengan yang dilakukan di atas tanah akan menimbulkan konsekuensi yang lebih buruk di bawah tanah perkotaan mengingat terbatasnya lingkungan yang ada,” lanjutnya. 

 

Dr Bidarmaghz yakin banyak kota di dunia akan semakin berusaha memanfaatkan ruang bawah tanah mereka untuk pembangunan. 

Hal ini dikarenakan harga tanah di masa depan akan semakin mahal. 

Namun, hal ini tidak berarti bahwa kita bisa mengharapkan seluruh kota bawah tanah, atau bahkan seluruh kota bawah tanah, lengkap dengan perumahan, jalan, sekolah, kantor, dan pertokoan, akan menjadi kenyataan dalam waktu dekat.

Sebaliknya, fasilitas spesifik tertentu misalkan kereta bawah tanah atau pusat perbelanjaan bawah tanah cenderung dianggap lebih cocok untuk pengembangan bawah tanah. 

Sementara untuk hidup sepenuhnya di bawah permukaan akan tetap menjadi fiksi ilmiah.***

 

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: newsroom.unsw


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah