Pemasangan Implant 10 Ribu Aseptor Mulai Disosialisasikan

- 1 Oktober 2017, 09:30 WIB
sosialisasi implan
sosialisasi implan

Program pencabutan dan sekaligus pemasangan alat kontrasepsi keluarga berencana (KB) implant terhadap 10 ribu aseptor di Kabupaten Lebak akan dilaksanakan serentak pada Oktober tahun ini. Untuk memaksimalkan upaya pencapaian target itu, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Lebak menggelar sosialisasi. Pada sosialisasi yang digelar di Gedung PGRI, Rangkasbitung, diikuti oleh seluruh pengelola fasilitas kesehatan (faskes), bidang, koordinator peyuluh lapangan KB serta sporting staf. Kepala DP2KBP3A Lebak, Tajudin yang ditemui usai memimpin acara sosialisasi, kepada wartawan mengatakan, pencabutan sekaligus pemasangan alat kontrasepsi KB implant terhadap 10 ribu aspetor di Kabupaten Lebak, harus diketahui seluruh pengelola faskes serta bidan. Oleh karena itu, agar pelaksanaan serentaknya di bulan Oktober berjalan sukses, maka dipandang perlu program pencabutan dan pemasangan KB implant ini disosialisasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. ”Penggunaan KB implant hanya selama tiga tahun. Oleh karena itu, di tahun ini sebanyak sepuluh ribu pengguna KB implant yang sudah tiga tahun harus kita cabut serta kita pasang dengan implant baru,” ujar Tajudin. Ditambahkannya, dalam pencabutan dan pemasangan KB implant terhadap sepuluh ribu aseptor, tentunya tidak dikenakan biaya. Karena, bagi yang akan mencabut dan memasang KB implant tinggal datang ke faskes tanpa harus mengeluarkan biaya apapun. ”Dalam pencabutan dan pemasangan KB implant serentak ini, pelaksanaannya selama satu bulan penuh di bulan Oktober. Makanya, bagi yang memiliki kesibukan ataupun sedang ada halangan lain, maka bisa dilakukan kapan saja selama Oktober,” ucapnya. Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada DP2KBP3A Lebak, Muzakir menambahkan, selain melakukan sosialisasi yang berkaitan dengan pencabutan dan pemasangan KB implant terhadap 10 ribu aseptor, pihaknya juga melakukan evaluasi hasil pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) reguler yang telah dilaksanakan DP2KBP3A Kabupaten Lebak, sejak Januari hingga September 2017. ”Pelayanan yang bersifat reguler yang berkaitan dengan MJKP, seperti implant, medis operasi pria maupun medis operasi wanita, tentu harus kami evaluasi untuk mengetahui sejauh mana hasil pelayanan yang telah dilakukan selama ini,” kata Muzakir.(Lugay/Job)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x