Warga Keluhkan Jembatan Roboh

- 11 Oktober 2017, 10:00 WIB
jembatan-gantung
jembatan-gantung

LEBAK, (KB).- Jembatan penghubung pengganti di dua desa di Kabupaten Lebak yaitu Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga dengan Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur kondisinya mengkhawatirkan.  Jembatan yang diperkirakan mencapai sepanjang 15 meter itu menggantung di atas tali kawat dan ditopang bambu sebagai landasannya.  Salah seorang tokoh masyarakat Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga, Haerullah menyatakan, jembatan itu merupakan andalan masyarakat di kedua desa dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun dari waktu ke waktu kondisi jembatan itu kian memprihatinkan, dan dapat mengancam keselamatan warga. ”Warga terpaksa memperbaiki jembatan secara swadaya dengan bantalan bambu sebagai landasannya. Perbaikan harus kami lakukan karena jembatan inilah yang saat ini menjadi satu-satunya jembatan penghubung kedua desa,” ujar Herullah kepada Kabar Banten, Selasa (10/10/2017). Menurutnya, jembatan tersebut dibangun pada tahun 1996, dan hingga tahun 2017 belum pernah mendapatkan perbaikan karena sudah terdapat jembatan gantung baru yang tak jauh berada disampingnya. "Ironisnya, jembatan yang baru dibangun terlebih dahulu putus, padahal jembatan tersebut sangat vital bagi warga," ujarnya. Haerullah menjelaskan, akses jembatan gantung sangat dibutuhkan dua desa tersebut karena ada warga dari sembilan kampung yang setiap harinya menggunakan jembatan untuk menjalani aktivitas kehidupannya. ”Belum lagi anak sekolah yang mau tidak mau melewati jembatan untuk pergi ke sekolah. Saya berharap bantuan Pemkab Lebak untuk memperbaiki jembatan itu segera terealisasi dan tidak hanya janji belaka karena memang kondisinya sangat dibutuhkan masyarakat. (ND)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah