Tiba di Bandara Soetta, 26 Teroris Makasar dan Gorontalo Dibawa Ke Rutan Cikeas

4 Februari 2021, 20:14 WIB
19 terduga pelaku terorisme asal Sulsel yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror tiba di Bandara Soetta. /Dok. PMJ News

KABAR BANTEN - Sebanyak 26 tersangka teroris tiba dari Makasar di Terminal Kargo Bandara Internasional Soekarno Hatta (Bandara Soetta), Tangerang, Kamis, 4 Febuari 2021.

Puluhan teroris tersebut tiba di Bandara Soetta dengan menumpang pesawat Lion Air Boeing 737-900ER dengan nomor penerbangan JT-3891. Sekitar pukul 13.58 Wib, pesawat tiba di apron terminal kargo Bandara Soetta.

Mereka (teroris) terdiri dari tiga orang wanita dan 23 lelaki. Saat turun dari pesawat, mereka mengenakan baju tahanan dengan posisi pergelangan tangan dan kaki diborgol.

"Tim densus 88 memindahkan 26 tersangka tindakan terorisme. Rinciannya 7 orang berasal dari Gorontalo, sisanya 19 orang dari Makasar Sulawesi Selatan," ujar Karo Penmas, Brigjen Rusdi Hartono, di Apron Terminal Kargo Bandara Soetta, Tangerang.

Baca Juga : Sebulan Jabat Kapolda Banten, Begini Kisah Irjen Rudy Heriyanto Nyamar jadi Warga Biasa Awasi Kinerja Anggota

Sementara, seorang tersangka teroris lain yang meninggal lantaran ditembak karena melakukan perlawanan di Makasar, sudah dimakamkan di daerah setempat.

Meski dari daerah yang berbeda, polisi memastikan, bila kedua kelompok tersebut berasal dari jaringan yang sama, yakni Jamaah Anshor Daullah atau JAD.

"Untuk tujuh orang dari Gorontalo, mereka adalah kelompok Ikhwan Pahuwato. Lalu dari Makasar mereka sama-sama satu jaringan, yakni Jamaah Anshor Daullah," tutur Rusdi.

Baca Juga : Bagikan Masker Gratis, Kapolres Lebak: Ikhtiar Cegah Covid-19

Jaringan JAD ini teraviliasi dengan jaringan Islamic State In Iraq and Al Asham atau ISIS. Sehingga, kedua kelompok di dua provinsi berbeda ini memiliki keahlian yang hampir sama dalam melakukan serangan atau aksi terorisme di Indonesia.

Seperti JAD asal Gorontalo, mereka memiliki keahlian dan mempelajari bela diri, memanah, melempar pisau, menembak dengan senapan angin serta merakit bom.

Lalu JAD asal Makasar, mereka selalu mempersiapkan diri sebagai calon pengantin atau orang yang siap membawa bom bunuh diri.

"Mereka juga sudah merencanakan berbagai rencana pemboman di mako polri, rumah dinas anggota polri, rumah dinas pejabat di Gorontalo, serta merencanakan perampokan di toko-toko di daerah sana," ujar Rusdi.

Baca Juga : Pasar Tangguh Nusantara Diresmikan di Kabupaten Serang, Apa Itu?

Rusdi mengungkapkan untuk ke-19 tersangka teroris asal Makasar, Sulawesi Selatan, terlibat dalam kegiatan Front Pembela Islam (FPI) di wilayahnya.

"Dari 19 anggota Jamaah Asnhor Daullah atau JAD yang tertangkap, semuanya terlibat atau masuk FPI," ujarnya.

Kesehariannya, ke-19 orang ini terbukti sangat aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan FPI. Namun, polisi enggan mengaitkan antara afiliasi JAD dengan ISIS dan FPI.

"Kita masih dalami, yang pasti faktanya, mereka aktif dalam kegiatan FPI yang dilakukan di Makasar. Setiap kegiatan FPI pasti dia ikut," ujar Rusdi.

Kini, ke 26 tersangka teroris tersebut langsung dibawa ke rutan teroris di Cikeas, Bogor Jawa Barat.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler